
SEORANG pengguna X menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak ingin konflik dengan Rusia berakhir. Karena jika perang usai, pemilihan umum akan diadakan di Ukraina dan pemimpin baru akan menuntut Zelensky atas dugaan pencucian uang.
Miliarder Amerika Serikat Elon Musk yang juga pemilik X sepakat dengan pernyataan itu. Ia kemudian mendorong Zelensky untuk mencari amnesti ke negara yang netral demi menghindari kemungkinan tuntutan pidana atas tindakannya dan perang Rusia-Ukraina berakhir.
"Benar. Meski tidak mengenakkan, Zelensky harus ditawari semacam amnesti di negara netral sebagai imbalan atas transisi damai kembali ke demokrasi di Ukraina," kata Musk di media sosial X pada Senin (3/3) waktu setempat.
Sebelumnya pada Jumat (28/2), pertemuan Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berakhir dengan cekcok di depan wartawan. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih.
Zelensky diminta untuk pergi, meskipun delegasi Ukraina dilaporkan memohon kepada tuan rumah untuk melanjutkan pertemuan, yang seharusnya mencapai puncaknya dengan penandatanganan perjanjian tentang logam tanah jarang dan konferensi pers bersama.
Trump bahkan membatalkan penandatanganan perjanjian dengan Zelensky, yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Ukraina, dan mengatakan pemimpin Ukraina itu tidak akan diterima kembali di Gedung Putih sampai Zelensky siap untuk perdamaian.
Setelah pembicaraan yang gagal dengan Trump, Zelensky mengatakan tidak melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meminta maaf kepada Trump. Namun, ia meyakini hubungannya dengan Trump bisa diselamatkan.
"Ya, tentu saja, karena hubungan ini lebih dari sekadar hubungan dua presiden," ucap Zelensky.
Pada Senin, Fox News melaporkan bahwa AS telah memutuskan untuk menangguhkan sementara semua bantuan militer ke Ukraina sampai Trump melihat komitmen Kyiv terhadap perundingan damai. (Sputnik-OANA/Ant/I-1)