Ekspor Batik Triwulan I 2025 Naik 76 Persen

KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri batik terus menunjukkan kelihatan positif baik di pasar domestik maupun internasional. Salah satu indikatornya adalah peningkatan nilai ekspor produk batik.

"Pada triwulan I 2025, nilai ekspor produk batik mencapai US$7,63 juta, mengalami peningkatan sebesar 76,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 yang sebesar US$4,3 juta berdasarkan data dan informasi dari BPS tahun 2025," kata Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin, Budi Setiawan, di acara Press Conference Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Jakarta, Rabu (16/7).

Capaian ini, sambung Budi, tentu menjadi kabar baik sekaligus tantangan untuk terus menjaga daya saing dari industri batik nasional. Oleh karena itu, dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan industri batik nasional, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal IKMA terus berkomitmen melalui berbagai program-program teknis yang telah dijadwalkan atau diprogramkan, yaitu melalui bimbingan teknis, webinar, dan pameran. Selain itu, Kemenperin juga telah melakukan promosi tidak langsung terkait dengan batik melalui Batik Haji.

"Jadi kami Kementerian Perindustrian Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Agama, ini sejak akhir 2023 telah terbit SK dari Kementerian Agama, bagaimana batik yang digunakan jemaah Haji, itu harus menggunakan Batik Magmas," tandasnya. (E-4)