Paus Leo XIV(AFP/Andreas SOLARO)
PAUS Leo XIV telah menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan antara Venezuela dan Amerika Serikat (AS), seraya mengatakan bahwa kekerasan tidak akan membuahkan hasil positif.
"Saya percaya kekerasan tidak akan pernah membawa kemenangan," kata Paus Leo XIV kepada para wartawan di Castel Gandolfo, tepat di luar Roma, Selasa (4/11), seperti dikutip oleh Vatican News.
"Kuncinya adalah mengupayakan dialog, untuk menemukan cara yang adil guna menyelesaikan masalah yang mungkin ada di dalam negara-negara," lanjutnya.
The New York Times, Selasa (4/11), melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk aksi militer di Venezuela, termasuk menyerang pasukan yang melindungi Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan merebut ladang-ladang minyak.
Namun demikian, pada Minggu (2/11), Trump mengatakan bahwa meskipun Venezuela memperlakukan AS dengan 'sangat buruk' dalam hal narkotika dan masalah lainnya, ia tidak melihat adanya perang yang akan terjadi antara kedua negara.
Washington menuduh Maduro memimpin Cartel de los Soles, sebuah kelompok kriminal yang berbasis di negara Amerika Selatan tersebut.
Pada Juli 2025, Washington menetapkan sebagai organisasi Teroris Global yang Ditetapkan Khusus (SDGT).
Setidaknya 14 serangan telah dilakukan sejak awal September, sebagian besar di Laut Karibia dan Pasifik Timur, menewaskan lebih dari 64 orang.
Kelompok hak asasi manusia dan pakar hukum mempertanyakan legalitas operasi tersebut, dengan alasan bahwa serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba melanggar hukum internasional.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk menyebut serangan itu 'tidak dapat diterima' dan mendesak penyelidikan independen atas apa yang digambarkan kantornya sebagai pembunuhan di luar hukum.
Maduro menuduh Washington merekayasa perang melawan negaranya, menyebut tuduhan AS itu 'vulgar' dan 'sepenuhnya palsu'.
Dia menegaskan bahwa Venezuela 'tidak memproduksi daun kokain' dan mengatakan pergerakan militer AS di dekat pantainya menandakan rencana untuk perang baru yang abadi. (Ant/Z-1)


















































