Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva(AFP/EVARISTO SA)
PRESIDEN Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyampaikan harapannya agar tidak terjadi invasi darat oleh Amerika Serikat (AS) ke Venezuela, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Ia menegaskan kesiapannya untuk menjadi penengah demi mencegah eskalasi konflik.
"Saya tidak ingin kita sampai pada titik invasi darat AS ke Venezuela," kata Lula dikutip AFP, Rabu (5/11).
Lula mengatakan dirinya telah berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump mengenai situasi tersebut.
Dalam pembicaraan itu, Lula menekankan bahwa penyelesaian masalah politik tidak dapat dicapai melalui kekerasan.
"Saya katakan kepada Presiden Trump bahwa masalah politik tidak diselesaikan dengan senjata, masalah tersebut diselesaikan melalui dialog," ucapnya.
Presiden berusia 80 tahun itu, saat ini, berada di Kota Belem untuk memimpin Konferensi Iklim COP30 yang akan digelar pada Kamis (6/11) dan Jumat (7/11).
Ia menambahkan bahwa AS seharusnya berperan membantu negara-negara di kawasan dalam memerangi perdagangan narkoba, bukan dengan cara militeristik.
"AS dapat mencoba membantu negara-negara dalam perang melawan perdagangan narkoba, alih-alih mencoba menembak mereka," tambah Lula.
Dia juga menyampaikan bahwa isu ini akan menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan puncak Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 November di Santa Marta, Kolombia.
Sementara itu, pemerintahan Presiden Trump meluncurkan operasi militer besar di kawasan Karibia dengan dalih memberantas jaringan narkoba, yang telah menyebabkan puluhan korban jiwa.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dituduh Trump memimpin kartel narkoba, menuding langkah Washington sebenarnya bertujuan untuk memaksakan perubahan rezim di Caracas dan mengambil alih sumber daya minyak Venezuela. (Z-1)


















































