Mensos Usul MBG Juga Diberikan ke Lansia dan Difabel

3 hours ago 1
Mensos Usul MBG Juga Diberikan ke Lansia dan Difabel ilustrasi.(MI)

MENTERI Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga diberikan kepada orang lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Usulan itu ia sampaikan ke Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa (4/11).

"Kami juga tadi masih mengusulkan tadi kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kita akan dalami lagi, nanti kita akan melaporkan pada kesempatan lain," jelasnya kepada pewarta.

Pria yang karib disapa Gus Ipul itu mengatakan, pemberian MBG ke masyarakat lansia dan difabel direncanakan terlaksana di 2026. Dalam perencanaan awal, dia menargetkan 100 ribu lansia dan 30 ribu penyandang disabilitas bakal menerima manfaat MBG.

Saat ini pihaknya tengah memperbaiki perihal data penerima. Itu dilakukan agar pemberian MBG dapat tepat sasaran. "Jadi Insya Allah kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada juga MBG untuk Lansia dan penyandang disabilitasnya. Kita harapkan ini nanti juga menjadi bagian dari perlindungan sosial," jelas Gus Ipul.

Menurutnya, pemberian MBG untuk lansia dan penyandang disabilitas merupakan bagian dari transformasi program pemerintah. Setelah rancangan program itu matang, imbuh Gus Ipul, dia akan kembali melaporkan kepada presiden.

Lebih lanjut, pemerintah juga mengubah paradigma pemberian bantuan sosial ke masyarakat. Pengambil keputusan ingin penerima bansos menjadi lebih berdaya. Karenanya, program-program pemberdayaan bakal digulirkan.

"Karena bansos ini kalau tidak diiringi dengan pemberdayaan orang akhirnya demotivasi, banyak berharap datangnya bansos," tutur Gus Ipul.

"Bagi yang usia produktif, yang sehat, ya mari kita sama-sama untuk melakukan semacam pemberdayaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing keluarga penerima manfaat, intinya itu," tambahnya.

Namun itu bukan berarti pemerintah bakal meniadakan bansos yang telah ada. Gus Ipul mengatakan, program pemberdayaan masyarakat akan beriringan dengan ragam bansos agar masyarakat tak lagi bergantung dan dapat berdaya.

"Misalnya nanti ada bantuan modal usaha, ada bantuan peningkatan keterampilan, ada hal-hal lain yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha. Kalau dia ingin bekerja, satu perusahaan tertentu bisa ikut program-program pelatihan yang dibuat oleh Kementerian Tenaga Kerja atau oleh Kementerian Perlindungan Tenaga Kerja atau P2MI," jelasnya.

"Tapi ini intinya adalah mengintegrasikan program dalam kerangka pemberdayaan keluarga penerima manfaat. Supaya mereka tidak bergantung pada bansos, tapi memiliki semangat untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri," pungkas Gus Ipul. (Mir/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |