
KOMISI VI DPR RI mengapresiasi inovasi bata interlock presisi dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sebagai solusi pembangunan ramah lingkungan. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat penyediaan hunian layak di tengah tantangan industri semen.
Pada kunjungan di Kendal, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh Adisatrya Suryo Sulisto meninjau langsung implementasi bata interlock presisi SIG. Inovasi itu dikembangkan untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
"Dalam beberapa tahun terakhir, industri semen menghadapi tantangan besar seperti kelebihan kapasitas dan persaingan harga yang ketat. Inovasi seperti bata interlock presisi menjadi solusi agar industri tetap kompetitif dan mendukung program pemerintah," ujar Adisatrya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (25/2).
Bata interlock presisi memiliki beberapa keunggulan, termasuk ketahanan terhadap gempa dan waktu konstruksi yang lebih cepat dibandingkan bangunan konvensional. Dengan fitur saling mengunci, bata tersebut memungkinkan konstruksi lebih efisien, sekaligus mengurangi penggunaan semen dan pasir.
Direktur Utama SIG Donny Arsal menegaskan, inovasi itu sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
"Semen hijau SIG menghasilkan emisi karbon hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional, dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 90%," kata dia.
Selain bata interlock, rombongan DPR juga meninjau paving block berpori, solusi inovatif SIG yang mampu menyerap air untuk mengatasi kawasan tergenang. SIG diharapkan dapat memperluas pasokan produk ramah lingkungan ke pasar nasional. (E-4)