Pertempuran Cahaya dan Kegelapan: Kamera Energi Gelap Ungkap Lahirnya Bintang di Rasi Circinus

3 hours ago 3
 Kamera Energi Gelap Ungkap Lahirnya Bintang di Rasi Circinus Gambar terbaru dari Kamera Energi Gelap milik National Science Foundation menangkap pemandangan dramatis di rasi bintang Circinus.(CTIO/NOIRLab/DOE/NSF/AURA)

PERTEMPURAN antara kegelapan dan cahaya sedang berkecamuk di rasi bintang Circinus. Gambar baru dari Kamera Energi Gelap milik National Science Foundation menangkap momen penting dalam kampanye kosmik ini.

Struktur hitam yang mengancam di tengah gambar ini dikenal sebagai awan molekul Circinus Barat, sebuah kumpulan besar gas pembentuk bintang yang terletak di Circinus, sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Objek seperti ini kadang disebut "nebula gelap" karena begitu padat dengan gas dan debu sehingga cahaya tidak dapat menembusnya.

Awan gelap ini diperkirakan membentang sejauh 180 tahun cahaya, atau lebih dari 60 kali lebar tata surya kita, dan mengandung massa setara dengan 250.000 matahari.

Di wilayah yang sangat padat dan berdebu seperti ini, kegelapan tidak dapat bertahan selamanya. Awan molekul Circinus Barat adalah tempat lahir bintang yang aktif, di mana gas dingin dan padat secara rutin runtuh membentuk bintang-bintang baru. 

Anda dapat melihat tempat kelahiran bintang ini menjadi hidup dalam gambar tersebut, dengan titik-titik terang kecil yang menunjukkan lokasi di mana bintang-bintang muda mulai meletuskan semburan besar energi pengion, menerobos kegelapan tebal untuk menyatakan keberadaan mereka. Di balik batas gelap awan molekul tersebut, hamparan bintang-bintang jauh memancarkan cahaya latar berwarna jingga.

Kamera Energi Gelap, yang dipasang di puncak Observatorium Inter-Amerika Cerro Tololo di Chili, adalah salah satu kamera digital paling kuat di dunia. Gambar yang diperbesar lebih dalam dari awan molekul ini mengungkapkan lebih banyak struktur khas yang menunjukkan proses pembentukan bintang, termasuk sejumlah kantong cahaya aneh yang dikenal sebagai objek Herbig-Haro.

Wilayah ini terbentuk ketika gas yang bergerak cepat, yang dilepaskan bintang-bintang muda, bertabrakan dengan gas yang bergerak lebih lambat di sekitarnya. Gas tersebut memanas dan terdorong ke luar, menciptakan semburan radiasi berwarna yang menyerupai pedang cahaya (lightsaber). Anda dapat melihat beberapa semburan ini disorot dalam kotak-kotak pada gambar beranotasi di atas.

Ketika bintang-bintang muda melepaskan radiasi, mereka perlahan-lahan mengikis lubang-lubang pada awan gas gelap yang mengelilingi mereka, membentuknya menjadi bentuk-bentuk compang-camping menyerupai sulur seperti yang terlihat di sini. Wilayah seperti ini menjadi "laboratorium alami" untuk mempelajari dinamika pembentukan bintang, serta evolusi awan molekul dan galaksi secara umum, tulis perwakilan NOIRLab dari National Science Foundation dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti menuliskan bahwa sangat mungkin tata surya kita sendiri terbentuk dalam kondisi serupa. Jadi, dalam pertempuran kosmik antara cahaya dan kegelapan ini, kita mungkin bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah kacau di kawasan kosmik kita sendiri. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |