
DIDUGA hendak berbuat curang, peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kedapatan membawa kamera, alat pendengaran dan gadget yang disembunyikan di dalam kerudung.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (1/5) Kadus dugaan kecurangan dilakukan peserta dalam tes UTBK SNBT 2025 di Undip Semarang berlangsung mulai tanggal 23 April hingga 3 Mei 2025 masih menjadi sorotan dan pembicaraan di kalangan peserta maupun civitas akademika universitas tersebut, bahkan sejak terbongkarnya dugaan kecurangan pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi negeri tersebut diperketat.
Sementara peserta perempuan yang diduga melakukan kecurangan karena kedapatan membawa kamera, alat pendengaran dan gadget yang disembunyikan di dalam kerudung pada Minggu (27/4) tersebut saat mengikuti UTBK SNBT di kampus Undip Semarang, kini harus menelan pil pahit secara otomatis gagal mengikuti ujian.
"Benar ditemukan ada dugaan kecurangan itu, semua perakatan komunikasi ditemukan ditempatkan di bagian kepala peserta UTBK SNBT 2025," kata Wakil Rektor I Akademik dan Kemahasiswaan Undip Heru Susanto Kamus (1/5)
Terungkapnya dugaan kecurangan tersebut, ungkap Heru Susanto, ketika petugas ketika melakukan pemeriksaan terhadap peserta UTBK SNBT 2025 pada Minggu (27/4) lalu saat dilakukan pemeriksaan menggunakan atat pendeteksi logam (metal detector), ketika dilakukan penggeledahan di tubuh korban terutama di bagian kepala ditemukan sejumlah peralatan komunikasi itu.
Setelah penemuan tersebut, lanjut Heru Susanto, panitia UTBK SNBT 2025 langsung mengirimkan sejumlah alat-alat bukti itu ke panitia pusat ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. "Secara otomatis peserta perempuan itu gaga mengikuti ujian masuk perguruan tinggi," tambahnya.
Menindaklanjuti penentuan dugaan kecurangan peserta UTBK SNBT 2025 di Undip Semarang tersebut, kini pengawasan terhadap pelaksanaan ujian masuk perguruan tinggi negeri tersebut diperketat dengan memasangkan puluhan metal detektor, sehingga diharapkan pelaksanaan akan berjalan aman dan lancar tanpa ada kecurangan.
Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Undip Semarang Paramita Prananingtyas mengatakan proses pengawasan dilakukan secara ketat kepada para peserta, selain memasang 68 metal detector peserta juga diperiksa di seluruh tubuh, meskipun peserta melaksanakan tes di Kampus Undip, tidak selalu pilihan kuliahnya juga di kampus yang sama.
"Bahkan di sebelum memasuki ruang ujian, peserta diharuskan melepas sepatu dan kaos kaki serta petugas sesuai jenis kelamin memeriksa bawaan dan badan para peserta," imbuhnya. (H-2)