
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan siap menerapkan pendidikan karakter berbasis pelatihan semi militer bagi pelajar terindikasi memiliki masalah. Pendidikan tersebut, sebagi langkah dan upaya mendukung gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai pembentukan karakter generasi muda lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengatakan, pendidikan karakter berbasis pelatihan semi militer menjadi solusi atas maraknya kenakalan remaja seperti tawuran, perkelahian, geng motor, perundungan, minuman keras dan lainnya. Namun, pelatihan tersebut sebagai bentuk keseriusan dalam membina anak yang sulit dikendalikan melalui sistem pendidikan konvensional.
"Program ini merupakan respon terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja di Tasikmalaya dan daerah lainnya, tapi yang harus dilakukan dengan pendekatan tepat supaya ada dampak positif dalam jangka panjang. Karena, solusi yang diterapkan harus bersifat preventif dan transformatif, bukan reaktif hingga peran aktif keluarga, sekolah dan masyarakat sangat diperlukan agar program berjalan efektif," katanya, Selasa (6/5/2025).
Dadan mengatakan, program pendidikan karakter berbasis pelatihan semi militer bagi pelajar merupakan respon terhadap meningkatnya kasus kenakalan remaja di Tasikmalaya. Namun, pembentukan karakter bukan semata tugas pemerintah tapi bagi keluarga harus berperan aktif dan ketika anak-anak tidak bisa dikendalikan di rumah maupun sekolah perlu adanya solusi lain lebih konkret dan menyeluruh.
"Untuk mendukung pelaksanaan program, Disdikbud siap bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Kementerian Agama, Kodim 0612 Tasikmalaya, membuat draf nota kesepahaman yang tengah disusun agar kerja sama bisa segera direalisasikan. Akan tetapi, untuk sekarang ini belum ada laporan resmi dari sekolah maupun orang tua mengenai siswa yang akan ikut serta," ujarnya.
Menurutnya, Disdikbud menginstruksikan agar kepala sekolah untuk mendata siswa yang membutuhkan pembinaan khusus dan program tersebut ingin memastikan proses ini tidak dipaksakan tetapi menjadi upaya bersama supaya masa depan anak-anak lebih baik. Namun, pemkab Tasikmalaya berharap melalui pendidikan semi militer angka kenakalan remaja bisa ditekan dan tercipta lingkungan belajar lebih kondusif.
"Pelajar yang semula sulit diarahkan dapat menjadi pribadi disiplin bertanggung jawab di tengah masyarakat dan mereka juga tak akan lagi melakukan tawuran, perkelahian, merokok, minuman keras dan lainnya. Karena, karakter berbasis pelatihan semi militer agar anak menjadi lebih baik hingga tekun belajar," pungkasnya. (H-1)