
Serah terima ampas kopi yang ditempatkan dalam wadah putih bertuliskan We Process Our Waste itu berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2024 di kantor @bell_livinglab di Jalan Cigadung Raya Barat No 2, Bandung, Jawa Barat. Kiriman limbah dari mesin-mesin kopi kafe Work Unsual itu telah berjalan dua bulan.
Total sebanyak 111 kg ampas yang sebelumnya berakhir di tempat sampah di dekat barista Work Unsual bekerja, kini dikumpulkan dan disetor bertahap agar memberikan dampak bergulir. Limbah kopi itu diolah menjadi Kalpa Panels & Coffee Board yang menyertakan serat alam dan bahan organik lainnya. Kalpa berwujud material keras yang dapat digunakan sebagai bahan baku aneka perabot hingga aneka bentuk panel.
Kulit dari ampas kopi
Selain itu, ketika dikawinkan dengan bakteri, ampas kopi dapat disulap menjadi lembaran elastis mirip material kulit yang diberi nama M-Tex Coffee Leather. Material kulit vegan itu kemudian diproduksi menjadi dompet, tas, hingga lanyard.
Work Unsual, kafe dengan primadona menunya kopi dan matcha, menjadi salah satu dari 37 kedai kopi di Bandung yang rutin menyetor limbah ampas kopi, salah satu kegiatan utama Mandiri Lingkar Hijau. Program kolaborasi Bell Living Lab dan Bank Mandiri itu menargetkan aneka limbah kopi, mulai cangkang biji hingga ampasnya dimanfaatkan menjadi aneka produk bernilai ekonomi. Namun, banyaknya pihak yang terlibat serta aneka kegiatan yang terlibat di dalamnya membuat Mandiri Lingkar Hijau mengalirkan dampak hingga jauh.
Sebelumnya, Bell Living Lab juga terhubung dengan Bank Mandiri karena meraih gelar best of the best dalam Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2023. WMM yang menjadi kegiatan pertanggungjawaban sosial Bank Mandiri, telah mencetak alumni lebih dari 750 pengusaha muda, salah satunya Arka Irfani, pendiri dan CEO Bell Living,
Bell Living Lab bertugas melakukan pengumpulan limbah, meriset, menyelenggarakan pelatihan, hingga memasarkan produk. Rangkaian kegiatan ini akan berlangsung hingga September 2025, dengan target mengoleksi hingga 2,5 ton ampas kopi setiap bulan dan 2 ton per musim untuk pengolahan kulit kopi.
Kolaborasi dari hulu ke hilir
Jika rantai pasok bahan baku, di hulu adalah kedai-kedai kopi, di hilir ada pula kelompok petani kopi yaitu Kelompok Tani Jirak Kahuripan II serta Kelompok Tani Bumi Sinar Mukti. Kedua kelompok tani yang menyetor kulit biji kopi serta dilatih untuk terllibat dalam proses produksi itu menghimpun para petani di Desa Ciporeat, Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Cilengkrang yang berada di kaki Gunung Manglayang tersohor dengan budidaya Kopi Manglayang. Kopi arabika ini bercitarasa asam manis dan harum vanila. Pada proses pengolahan, kulit biji kopi menjadi limbah. Kini limbah yang diolah menjadi produk yang juga dijual di toko daring Shopee dan Tokopedia itu, mengalirkan berkah.
Dari kebun, kafe, serta laboratorium serta lokasi inkubasi bisnis Bell Living, dampak Mandiri Lingkar Hijau juga bergulir hingga ke SMK 14 Bandung. Siswa Program Keahlian Desain Produk Kriya SMK di Jalan Cijawura Hilir itu dilibatkan dalam Pelatihan Vokasi Wirausaha dan Branding, serta Workshop Jahit. Lembaran M-Tex Coffee Leather yang warnanya bergradasi cokelat, mulai muda hingga gelap, pada dua sesi pelatihan, mereka sulap menjadi lanyard yang kini menjadi asesoris wajib para pekerja. Lavo, nama lanyard di toko daring oranye, kini dijual Rp211.650, sementara produk paling mahalnya adalah tas kerja seharga Rp1,1 juta.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman dalam keterangannya menjelaskan, Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia, dengan produksi mencapai 774.960 ton pada 2022. Limbah kopi sendiri memiliki kandungan karbon sebesar 54,5% yang dapat meningkatkan pelepasan karbon dioksida (CO2) dan metana ke atmosfer. Pengelolaan limbah yang baik dapat mencegah dampak negatif ini.
"Pengolahan limbah kopi di Indonesia harus dikembangkan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Limbah kopi diketahui memiliki kandungan karbon sebesar 54,5% sehingga berpotensi melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan metana ke atmosfer. Pengelolaan dan pengolahan limbah dari produksi kopi dapat mengurangi potensi emisi,” jelas Ali.
Selain itu, pengembangan produk dari limbah kopi juga berpotensi memberikan dampak ekonomi positif yang berkelanjutan, termasuk bagi petani. Terdapat potensi peningkatan pendapatan dari proses pengolahan ini hingga 5-10%. Arka dan tim Bell Living membeli limbah kulit kopi Rp10 ribu per kg dan memberikan upah jasa pengupasan menggunakan pulping machine seribu rupiah per kg.
Kopi dan karbon
Ali menjelaskan, Mandiri Lingkar Hijau merupakan bagian dari kampanye Mandiri Looping For Life, inisiatif besar Bank Mandiri untuk mengurangi sekaligus memanfaatkan limbah, baik organik maupun anorganik yang dimulai sejak awal 2024. Program ini dimulai dari pembuatan seragam berbahan kain daur ulang untuk staf Bank Mandiri cabang Singapura, serta topi dari kain daur ulang untuk pemenang Mandiri Jogja Marathon 2024.
"Upaya ini menjadi bagian dari visi sebagai "Indonesia’s Sustainability Champion," serta sejalan dengan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama pilar Sustainability Beyond Banking," kata Ali.
Akhir pekan nanti, mari ngopi di Work Unusual, atau kafe-kafe lain di Kota Kembang yang juga jadi mitra pemasok ampas kopi, di antaranya
Kozi Coffee, Kilogram Coffee, atau Jijou. Rasa dan aromanya istimewa, karena tak ada ampas yang akan terbuang di sana! (X-8)