Céline Dion Tampil via Video di Eurovision 2025, Swedia Jadi Favorit Utama Menuju Final

4 hours ago 2
Céline Dion Tampil via Video di Eurovision 2025, Swedia Jadi Favorit Utama Menuju Final Céline Dion kirim pesan emosional untuk semi-final Eurovision 2025 meski tak hadir langsung karena kondisi kesehatan.(Media Sosial X)

PENYANYI Céline Dion sampaikan pesan singkat untuk peserta semi-final pertama Kontes Lagu Eurovision. Sempat beredar kabar pemenang Eurovision untuk Swiss tahun 1988 itu akan hadir tahun ini.

"Aku sangat ingin berada bersama kalian," katanya dalam video, seakan menepis kemungkinan itu. "Swiss akan selalu memiliki tempat istimewa di hatiku. Itu adalah negara yang percaya padaku dan memberiku kesempatan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang luar biasa."

Semi-final tersebut menyisakan 10 kontestan yang lolos ke grand final pada Sabtu, termasuk perwakilan dari Swedia, KAJ, yang lagunya Bara Bada Bastu menjadi favorit utama. Lagu mereka, sebuah nomor komedi dengan iringan akordeon yang judulnya berarti “ayo kita sauna”, memiliki peluang menang sebesar 40% menurut para bandar taruhan.

Jika prediksi itu benar, maka ini akan menjadi gelar Eurovision kedelapan untuk Swedia. Lima belas peserta tampil di semi-final hari Selasa yang digelar di St Jakobshalle, Basel. 

Inilah daftar mereka yang berhasil lolos:

  • Norwegia: Kyle Alessandro – Lighter
  • Albania: Shkodra Elektronike – Zjerm
  • Swedia: KAJ – Bara Bada Bastu
  • Islandia: VÆB – RÓA
  • Belanda: Claude – C’est La Vie
  • Polandia: Justyna Steczkowska – GAJA
  • San Marino: Gabry Ponte – Tutta L’Italia
  • Estonia: Tommy Cash – Espresso Macchiato
  • Portugal: NAPA – Deslocado
  • Ukraina: Ziferblat – Bird of Pray

Itu berarti impian Eurovision 2025 telah berakhir untuk Azerbaijan, Belgia, Siprus, Kroasia, dan Slovenia. Yang paling mengejutkan adalah kegagalan Red Sebastian dari Belgia, yang lagunya bergenre rave Strobe Lights diprediksi masuk lima besar. Diskualifikasi itu terjadi tepat di hari ulang tahunnya yang ke-26.

Sepuluh kontestan tambahan akan lolos dari semi-final kedua yang digelar Kamis nanti.

Lima negara besar—Prancis, Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia—yang merupakan kontributor finansial utama, secara otomatis lolos ke final, begitu pula pemenang tahun lalu, Swiss.

Pesan Video

Pesan video Dion diputar saat jeda acara, ketika proses pemungutan suara berlangsung.

Meskipun tak bisa hadir secara langsung, kehadiran Dion melalui video tetap menjadi pencapaian bagi panitia. Penyanyi itu memang telah mengurangi aktivitas publiknya dalam beberapa tahun terakhir karena masalah kesehatan yang disebabkan oleh sindrom orang kaku (stiff-person syndrome/SPS), kondisi neurologis yang menyebabkan kejang otot dan menyulitkannya berjalan.

Setelah vakum selama empat tahun, Dion membuat comeback emosional di Olimpiade Paris musim panas lalu, menyanyikan lagu klasik Edith Piaf Hymne à l’Amour dari Menara Eiffel.

Spekulasi akan kemunculan Dion di Eurovision semakin kuat sejak penyanyi asal Swiss, Nemo, memenangkan kompetisi tahun 2024. Dalam videonya, Dion menyebut momen kemenangan Nemo sebagai hal yang “indah dan emosional”. Ia mengenang kemenangannya di tahun 1988 sebagai "momen yang mengubah hidupku".

"Kepada masyarakat Swiss, terima kasih atas cinta kalian," lanjutnya. "Malam ini adalah milik kalian dan aku harap kalian merasa bangga seperti aku."

Setelah mengulang pesannya dalam bahasa Prancis, beberapa mantan kontestan Eurovision tampil di atas panggung membawakan lagu kemenangan Dion tahun 1988, Ne Partez Pas Sans Moi (Jangan Pergi Tanpaku).

Namun, pihak penyelenggara mengatakan mereka belum menyerah untuk menghadirkan Dion di final akhir pekan ini. “Kami masih terus berkomunikasi dengannya,” kata mereka dalam pernyataan.

Semi final

Semi-final hari Selasa dibuka oleh grup Islandia VÆB, dua bersaudara dengan energi liar seperti duo Jedward dari Irlandia di masa lalu. Mereka disusul oleh bintang Polandia Justyna Steczkowska, yang tampil menggantung di atas panggung dengan dua tali saat menyanyikan lagu bertema spiritual untuk Ibu Bumi berjudul Gaja.

Aksi akrobatik berlanjut dengan musisi Slovenia, Klemen, yang tampil terbalik saat menyanyikan balada How Much Time Do We Have Left?. Lagu itu merupakan tribut untuk istrinya yang baru sembuh dari kanker, namun penampilan emosional itu tak cukup untuk membawanya ke final.

Suasana lebih ringan datang dari Tommy Cash asal Estonia, dengan lagu unik Espresso Macchiato yang "diganggu" oleh penari panggung yang meniru gerakan lucunya.

Arena dipenuhi bendera Ukraina saat Ziferblat tampil dengan lagu Bird of Pray, sebuah lagu prog-pop penuh harapan dan keteguhan bagi keluarga-keluarga yang terpisah akibat perang yang masih berlangsung dengan Rusia.

Lucio Corsi dari Italia membawa nuansa glam rock 70-an lewat lagu Volevo Esse Un Duro, yang menampilkan visual yang mengingatkan pada penampilan ikonik David Bowie dan Mick Ronson di tahun 1972.

Penyanyi Bosnia, Marko Bošnjak, tampil garang dengan eyeliner hitam dan lagu penuh amarah Poison Cake, sementara penyanyi Belanda Claude menyajikan kebalikannya—penampilan ceria penuh semangat lewat C’est La Vie.

Penyanyi Swiss Zoë Më tampil di tengah sorotan lampu ponsel penonton saat menyanyikan Voyage, sebuah lagu sederhana namun indah tentang pentingnya kebaikan dan saling pengertian.

Namun, KAJ tetap menjadi jagoan utama — dengan seluruh penonton ikut menghentakkan kaki mengikuti lagu sauna mereka yang jenaka (“Ayo, panaskan lagi!”). Lagu yang dibawakan dalam dialek Vörå itu merupakan penyimpangan dari formula Swedia yang biasanya mengandalkan pop yang rapi.

Kemenangan mengejutkan mereka di Melodifestivalen—ajang bergengsi pemilihan wakil Eurovision dari Swedia—membawa lagu ini bertahan di puncak tangga lagu pop Swedia selama 11 minggu. Berbicara kepada BBC, grup ini — yang sebenarnya berasal dari wilayah berbahasa Swedia di Finlandia — mengaku merasa aneh datang sebagai favorit.

“Kami memang agak merasa tertekan,” kata mereka, “tapi kami akan tampil sebaik mungkin, bersenang-senang, bawa uap, bawa budaya sauna, dan kita lihat sejauh mana ini berjalan.” (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |