Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama tokoh pendidikan Najela Shihab(DOK/PEMKAB SUMEDANG)
BUPATI Sumedang H Dony Ahmad Munir menjadi narasumber dalam Annual Conference on Pesantren Education yang digagas Kementerian Agama RI dan Majelis Masyaikh di Birawa Assembly Hall, Kamis (6/11).
Di acara itu, dia bertemu dan berbincang hangat dengan tokoh pendidikan nasional, Najela Shihab.
Pertemuan keduanya menjadi momen inspiratif. Bupati Dony menyampaikan apresiasinya atas gagasan-gagasan Najela dalam mengembangkan pendidikan pesantren di Indonesia yang berkarakter dan berdaya saing.
“Hari ini saya bersyukur dan berbahagia bisa menghadiri konferensi pendidikan pesantren di Indonesia, sekaligus bertemu dengan seseorang yang luar biasa, Mbak Najela Shihab. Saya perhatikan betul paparan beliau bahwa kekhasan dan kekhususan pesantren harus jelas agar memberi kemanfaatan jangka panjang. Saya banyak belajar hari ini,” ungkapnya.
Dony menilai forum tersebut sangat penting untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah terhadap pesantren sebagai salah satu pilar pendidikan nasional. Ia juga menegaskan bahwa jika dikelola dengan baik, pesantren dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan rencananya mengundang Najela Shihab ke Sumedang untuk menjadi narasumber dalam Reform Corner serta program Maghrib Mengaji Online.
“Saya akan mengajak Mbak Ella nanti ke Sumedang, ngisi Reform Corner untuk membuka mindset ASN kami, supaya terus menambah pengetahuan yang bisa jadi referensi dalam mengambil kebijakan,” ucap Bupati Dony.
Pihaknya akan mobilisasi dan orkestrasi seluruh stakeholder dengan konsep pentahelix untuk mewujudkan pembangunan di Sumedang dan Indonesia. Dari Sumedang untuk Indonesia.
Inovasi Pemkab Sumedang
Sementara itu, Najela Shihab memberikan apresiasi tinggi terhadap berbagai inovasi yang dilakukan Pemkab Sumedang di bawah kepemimpinan Bupati Dony Ahmad Munir.
“Sumedang sudah jadi contohnya. Saya banyak belajar dari praktik baik yang dilakukan di Sumedang, terutama dalam afirmasi terhadap pesantren. Itu masih langka di banyak daerah. Yang paling menarik adalah transparansi pemerintah Sumedang. Dashboard anggaran, penerimaan, hingga keterserapan dibuka untuk publik. Ini luar biasa dan jadi peluang besar untuk kolaborasi,” tambahnya.
Najela juga menilai bahwa kolaborasi yang dibangun Sumedang dengan berbagai pihak bukan hanya menjadi solusi atas persoalan, tetapi juga model inspiratif bagi daerah lain dalam mengelola tata kelola pemerintahan berbasis data dan transparansi


















































