Ilustrasi(Antara)
Dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, PT Cicil Solusi Mitra Teknologi turut berpartisipasi dalam kegiatan puncak yang digelar di Mall Tunjungan Plaza, Surabaya, Jawa Timur, pada 23-26 Oktober 2025. Keikutsertaan Cicil dalam agenda nasional ini menegaskan komitmen perusahaan untuk memperluas literasi keuangan dan akses pendanaan inklusif, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sebagai platform pinjaman daring (pindar) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Cicil hadir untuk memperkenalkan berbagai solusi pendanaan produktif yang legal dan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, perusahaan juga berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya akses pembiayaan formal yang aman dan bertanggung jawab.
“Inklusi keuangan bukan sekadar membuka akses terhadap layanan keuangan, tetapi menciptakan solusi nyata agar pelaku usaha dapat tumbuh dan mandiri. Momentum BIK menjadi kesempatan penting bagi kami untuk memperluas edukasi tentang pendanaan legal dan inklusif,” ujar Direktur Cicil, Ivan Joshua Tandika.
Selama pelaksanaan BIK 2025, Cicil aktif memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai pengelolaan modal usaha, literasi finansial dasar, serta pemanfaatan teknologi finansial untuk mendukung pengembangan UMKM. Cicil juga memperkenalkan berbagai produk pembiayaan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan memperluas kesempatan ekonomi.
Selain berfokus pada pelaku usaha, Cicil juga mengajak Pemberi Dana, baik individu maupun institusi, untuk turut berpartisipasi dalam penguatan ekonomi nasional melalui Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang dikelola secara resmi dan transparan.
“Pertumbuhan UMKM membutuhkan dukungan seluruh pihak. Setiap Pemberi Dana tidak hanya membantu satu pelaku usaha, tetapi juga memperkuat rantai ekonomi produktif Indonesia,” tambah Ivan.
Partisipasi Cicil dalam Bulan Inklusi Keuangan 2025 mencerminkan komitmen perusahaan untuk mendorong pemerataan akses keuangan, memperkuat ekosistem UMKM digital, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (E-3)


















































