
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status Tanggap Darurat Bencana alam hidrometeorologi menyusul terjadinya tanah longsor yang melanda abupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Penetapan tersebut dituangkan dalam Keputusan Bupati Tana Toraja Nomor 71/IV/Tahun 2025, berlaku selama 14 hari atau sampai dengan 22 April 2025. Demikian disamapaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/4).
Abdul Muhari mengatakan bahwa longsor melanda tiga dusun di Kecamatan Bonggakaradeng, Desa Buakayu, Rabu (16/4) sore, yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi, ditambah dengan kondisi tanah pada lereng bukit yang labil sehingga runtuh ke bawah.
"Sebanyak tiga orang mengalami luka berat dan telah dirujuk ke Rumah Sakit Laki, sementara enam orang lainnya dengan luka ringan dirawat di Puskesmas Buakayu," ujar dia.
Menurut dia, selain korban luka, bencana ini juga menyebabkan kerusakan materiil berupa dua unit rumah dan satu fasilitas ibadah yang rusak berat. Berdasarkan laporan yang diterima BNPB diketahui petugas BPBD Kabupaten Tana Toraja bersama TNI, Polri, dan otoritas terkait di daerah setempat saat ini masih melakukan evakuasi dan membuka akses jalan yang sempat terisolasi menggunakan dua unit ekskavator.
Penetapan status tanggap darurat itu memungkinkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan demi percepatan pemulihan dampak bencana ataupun mitigasi sehingga potensi bencana tidak meluas.
BNPB mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Sekaligus meminta semua pihak untuk rutin memantau prakiraan cuaca harian, membersihkan saluran drainase dan daerah aliran sungai (DAS), serta menyiapkan tas siaga bencana.
"Hal yang perlu diperhatikan apabila hujan lebat terjadi lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter, masyarakat yang tinggal di sekitar DAS maupun lereng perbukitan disarankan segera melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman," tukas Abdul. (Ant/H-4)