
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Peringatan ini menyusul terbentuknya sistem siklonik dan gangguan atmosfer lain yang memengaruhi dinamika cuaca di Tanah Air.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan BMKG, Siklon Tropis Errol telah terdeteksi sejak 16 April 2025 di Samudra Hindia bagian selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Siklon ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan angin maksimum mencapai 100 knot dan tekanan udara minimum 945 hPa.
“Keberadaan sistem ini secara tidak langsung berpotensi menimbulkan gangguan cuaca berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang tinggi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT,” tulis BMKG.
Selain Siklon Tropis Errol, BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 97S yang berada di Laut Arafura, tepatnya di sebelah barat daya Merauke. Bibit siklon ini bergerak ke arah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara 1006 hPa.
“Sistem ini diperkirakan dapat berkontribusi terhadap peningkatan potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kepulauan Aru dan Kabupaten Merauke, serta menimbulkan gelombang tinggi di Laut Arafura dan Perairan Asmat,” ungkap BMKG.
BMKG menambahkan, selain gangguan siklonik, dinamika atmosfer di wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency. Tak hanya itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu turut memicu terbentuknya daerah konvergensi yang mendukung pertumbuhan awan konvektif secara signifikan di beberapa wilayah.
Untuk periode 21 hingga 24 April 2025, BMKG memprediksi cuaca Indonesia umumnya akan berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa wilayah, seperti Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
“Perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi berbagai aktivitas masyarakat. Perubahan cuaca bisa terjadi secara cepat dan bervariasi antar-wilayah,” kata BMKG.
Masyarakat diimbau untuk:
- Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka saat terjadi petir, serta hindari berlindung di bawah pohon atau bangunan yang rapuh.
- Berhati-hati di jalanan licin karena rawan kecelakaan.
- Siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
BMKG mengingatkan masyarakat agar terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti website [www.bmkg.go.id](http://www.bmkg.go.id), media sosial @infoBMKG, dan aplikasi mobile InfoBMKG. “Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” tutup BMKG. (H-4)