Gandeng BI, OJK dan BEI, FPEB UPI Adakan Edukasi Literasi Keuangan dan Investasi

8 hours ago 5
Gandeng BI, OJK dan BEI, FPEB UPI Adakan Edukasi Literasi Keuangan dan Investasi Para pembicara dalam seminar "Road to Financial Freedom: Literasi Keuangan, Investasi dan Karir Masa Depan".di kampus Universitas Pendidikan Indonesia(MI/NAVIANDRI)

FAKULTAS Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI) Melalui Galeri Investasi Syariah (GIS) Bursa Efek Indonesia FPEB UPI,  bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Phillip Sekuritas mengadakan seminar profesi dan literasi keuangan.

Tema yang diangkat ialah "Road to Financial Freedom: Literasi Keuangan, Investasi dan Karir Masa Depan".

Kepala GIS Bursa Efek Indonesia FPEB UPI, Suci Aprilliani Utami mengungkapkan sebanyak 300 peserta mulai dari dosen dan mahasiswa di lingkungan FPEB UPI mengikuti seminar ini. Kegiatan diawali penyampaian materi oleh Dekan FPEB UPI, Prof Ratih Hurriyati selalu Keynote Speech yang membahas tentang Urgensi Literasi Keuangan di Era Disrupsi.  

Selanjutnya pembahasan materi seminar disampaikan oleh Ferry Syarifuddin dari Research Specialist of Macroeconomics and Financial System, Senior Deputy Director BI Yuzirwan,  Achmad Dirgantara dari BEI Jabar dan Head of Equity Sales PT Phillip Sekuritas Indonesia Cabang Bandung Rudy Kurniawan.

Dekan FPEB UPI, Prof Ratih Hurriyati menyatakan bahwa hidup di era disrupsi ditandai oleh ketidakpastian, perubahan teknologi dan tekanan sosial-ekonomi yang sangat cepat. Literasi keuangan menjadi kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu.

Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, generasi muda Indonesia dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin kompleks, terutama dalam aspek keuangan pribadi.

"Kemudahan akses digital yang seharusnya menjadi peluang justru menjadi ancaman ketika tidak diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai. Literasi keuangan mencakup pemahaman tentang pengelolaan uang, perencanaan anggaran, investasi yang sehat, hingga perencanaan karier jangka panjang. Tanpa pengetahuan ini, seseorang akan rentan mengambil keputusan keuangan yang keliru seperti konsumtif, tidak punya tabungan darurat, hingga terjebak pada investasi bodong atau utang konsumtif," jelasnya.

Menurut dia, investasi dan perencanaan karier masa depan juga harus dikenalkan sejak dini kepada anak. Anak muda perlu dibekali wawasan untuk mengelola penghasilan secara cerdas, menanamkan dana untuk masa depan dan memilih jalur karier yang berkelanjutan, bukan sekadar ikut tren atau tekanan sosial.

"Maka, sudah saatnya literasi keuangan menjadi bagian dari pendidikan karakter dan pembentukan mindset masa depan. Dengan pemahaman yang kuat, generasi muda dapat hidup lebih mandiri, bijak dalam mengambil keputusan dan siap menghadapi tantangan ekonomi global dengan kepala tegak, bukan dengan rasa takut atau tertekan," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |