Ilustrasi(freepik)
SETELAH kabar duka meninggalnya ayah YouTuber Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat, yang disebut mengalami penyumbatan di usus dan paru-paru, publik menaruh perhatian pada kondisi tersebut. Dalam dunia medis, penyumbatan paru dikenal sebagai emboli paru, yakni gangguan serius yang terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru tersumbat.
Kondisi ini bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Namun, emboli paru bukan tidak dapat diobati. Peluang untuk sembuh pun cukup tinggi apabila terdeteksi sejak dini dan mendapat penanganan medis yang tepat.
Bagaimana dokter mendiagnosis emboli paru
Untuk memastikan adanya emboli paru, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian memeriksa kemungkinan adanya trombosis vena dalam (DVT), yaitu pembekuan darah di pembuluh vena bagian dalam. Pemeriksaan lanjutan biasanya meliputi:
- Tes darah untuk mengukur kadar D-dimer, oksigen, dan karbondioksida, yang dapat mengindikasikan keberadaan gumpalan darah.
- Pemindaian seperti USG duplex, CT scan, ventilation-perfusion (V/Q) scan, atau MRI guna mendeteksi lokasi penyumbatan.
- Pulmonary angiography (angiografi paru) bila hasil pemeriksaan lain belum cukup jelas, untuk melihat aliran darah secara detail di arteri paru-paru.
Pengobatan Tangani Emboli Paru
Tujuan utama pengobatan adalah mencegah terbentuknya gumpalan baru dan menghentikan pertumbuhan gumpalan yang sudah ada. Beberapa metode medis yang umum dilakukan antara lain:
- Obat antikoagulan, seperti edoxaban, rivaroxaban, apixaban, nadroparin, atau warfarin, yang membantu menghambat pembekuan darah.
- Obat trombolitik, digunakan untuk memecah bekuan darah pada kasus darurat.
- Pemasangan kateter, untuk menghalangi gumpalan agar tidak mengalir ke paru-paru.
- Tindakan bedah embolektomi, yakni operasi pengangkatan gumpalan darah bila ukurannya besar atau membahayakan nyawa pasien.
Dengan penanganan medis yang tepat, sebagian besar pasien dapat pulih secara bertahap. Namun, kesembuhan total bergantung pada luasnya kerusakan jaringan paru dan kondisi kesehatan umum pasien.
Cara mencegah terjadinya emboli paru
Langkah pencegahan terbaik adalah dengan menghindari terjadinya DVT. Berikut beberapa cara yang disarankan medis:
- Tetap aktif secara fisik dan hindari duduk diam terlalu lama.
- Saat melakukan perjalanan jauh, usahakan menggerakkan kaki dan tangan setiap beberapa menit.
- Gunakan stoking kompresi jika sedang beristirahat lama di tempat tidur.
- Perbanyak minum air putih dan batasi konsumsi minuman berkafein.
- Jaga berat badan tetap ideal dan hindari merokok.
- Bagi penderita gangguan pembekuan darah atau pengguna terapi hormon, lakukan kontrol rutin ke dokter.
Emboli paru bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, pasien memiliki peluang besar untuk pulih. Namun bila diabaikan, gumpalan darah dapat merusak paru-paru, menekan fungsi jantung, dan bahkan menyebabkan kematian.
Penting untuk memperhatikan bahaya penyumbatan paru dan gejalanya sejak dini. Mulai dari sesak napas, nyeri dada, hingga batuk berdarah. Segera periksakan dokter jika mengalami tanda-tanda tersebut. (alodokter/clevelandclinic/Z-2)


















































