Berjalan Kaki, Aktivitas Sederhana untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

3 hours ago 1
Berjalan Kaki, Aktivitas Sederhana untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran Ilustrasi(Freepik)

BERJALAN kaki merupakan salah satu bentuk olahraga paling sederhana sekaligus paling efektif untuk menjaga kesehatan. Aktivitas ini tidak hanya membantu menurunkan faktor risiko kardiovaskular dan indeks massa tubuh (IMT). Namun, juga dapat menurunkan kadar gula darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta memperbaiki suasana hati. 

Ahli bedah ortopedi sekaligus spesialis kedokteran olahraga asal Mumbai, Manan Vora, menjelaskan mengenai manfaat luar biasa berjalan kaki. 

Menurutnya, setiap langkah yang diambil, mulai dari 60 detik hingga satu jam penuh, dapat memberikan dampak positif bagi tubuh.

“Setiap menit Anda berjalan, tubuh Anda berterima kasih,” kata Vora. Menurut penjelasannya, hanya dengan berjalan kaki selama satu menit, sirkulasi darah mulai meningkat. 

Gerakan singkat tersebut memperlancar aliran oksigen dan nutrisi menuju otot serta organ tubuh. Setelah lima menit, manfaatnya semakin terasa karena tubuh mulai memproduksi endorfin yang membuat suasana hati menjadi lebih baik. 

Sebuah studi pada 2024 juga mengungkapkan bahwa berjalan kaki efektif meredakan nyeri punggung bawah. Meski mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, para peneliti menduga bahwa kombinasi gerakan ritmis yang lembut, penguatan otot tulang belakang, serta pelepasan endorfin berperan besar dalam mengurangi rasa sakit sekaligus menurunkan stres.

Manfaat berjalan kaki akan semakin terasa seiring bertambahnya durasi. Pada menit ke-10, kadar hormon kortisol, yang erat kaitannya dengan stres, mulai menurun sehingga ketegangan perlahan berkurang. 

Jika dilakukan selama 15 menit, berjalan kaki dapat membantu mengatur kadar glukosa darah dan mencegah lonjakan gula setelah makan, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.

Saat durasi mencapai 30 menit, tubuh memasuki fase pembakaran lemak. Pada tahap ini, cadangan lemak mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi. Menjadikannya pilihan ideal bagi yang ingin menurunkan berat badan atau memperbaiki komposisi tubuh. 

Sebuah penelitian pada 2017 juga membuktikan bahwa berjalan kaki dengan intensitas sedang, dikombinasikan dengan diet rendah energi, mampu menurunkan berat badan dan massa lemak secara signifikan. 

Selain itu, penelitian tersebut juga mencatat adanya perbaikan pada biomarker yang berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Berjalan kaki dalam durasi lebih lama memberikan manfaat tambahan. Selama 45 menit, aktivitas ini mampu menenangkan pikiran sekaligus mengurangi kecenderungan untuk berpikir berlebihan. 

Jika berjalan hingga 60 menit, manfaat mental akan semakin kuat. Dopamin, neurotransmiter yang menimbulkan perasaan senang, akan meningkat, membuat otak memberi imbalan berupa rasa nyaman. 

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa berjalan kaki secara rutin mampu mengurangi nyeri akibat artritis. Bahkan, kebiasaan berjalan sejauh 8–10 kilometer setiap minggu diyakini dapat mencegah timbulnya penyakit sendi tersebut sejak dini.

Aktivitaa sederhana seperti berjalan kaki bisa menjadi bentuk terapi terbaik bagi tubuh dan pikiran. Untuk memulainya, lakukan secara perlahan dan tingkatkan kecepatan serta durasi secara bertahap. 

Disarankan agar setiap orang berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu. Namun, jika memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan sebelum menambahkan rutinitas olahraga baru. (indiatimes.com/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |