Belum Ada Sinyal Virus HKU5-CoV-2 Sebabkan Pandemi Baru

1 week ago 9
Belum Ada Sinyal Virus HKU5-CoV-2 Sebabkan Pandemi Baru ilustrasi, virus HKU5-CoV-2.(Dok. Freepik)

Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.

"Meski begitu perlu diantisipasi agar virus tersebut tidak meluas dari laboratorium ke populasi. Juga kontak manusia dengan hewan pembawanya seperti kelelawar, burung dan lainnya. Oleh karena itu harus diminimalkan," kata Masdalina saat dihubungi, Kamis (6/3).

Sebelumnya, tim ilmuwan asal Tiongkok mengumumkan telah menemukan virus baru yang disebut HKU5-CoV-2. Tim peneiti tersebut merupakan ahli virolog bernama Shi Zhengli dari Laboratorium Guangzhou bersama dengan para peneliti dari Guangzhou Academy of Sciences, Wuhan University, dan Wuhan Institute of Virology (WIV).

HKU5-CoV-2 adalah virus yang ditemukan pada kelelawar. Virus ini sejenis virus korona, adapun family virus yang dapat menyerang mamalia dan burung. HKU5-CoV2 adalah virus corona dari subgenus merbecovirus, yang juga mencakup virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS CoV).

"Beberapa spesies corona virus telah berpindah dari hewan ke manusia, seperti SARS-CoV-2 (covid-19).

Hasil penelitian laboratorium HKU5-CoV-2 mampu mengikat membran sel manusia melalui enzim reseptor yang terdapat di permukaannya," jelas Masdalina.

Protein tersebut memiliki fitur yang disebut furin cleavage site atau pembelahan furin yang membantunya menempel pada enzim reseptor, tetapi di populasi penularannya tidak semudah covid-19.

"Karena itu masyarakat tidak perlu cemas, dan para peneliti jangan melebih-lebihkan potensi virus ini," tegas Masdalina.

Selain itu antibodi alamiah, antibodi monoklonal, dan obat antivirus dapat membantu dalam pengobatannya ketika terinfeksi. Obat antivirus dirancang untuk menghentikan penyebaran virus di seluruh tubuh, yang berpotensi meredakan gejala dan memperpendek durasi penyakit.

Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk flu dan covid-19. Walaupun demikian masyarakat juga jangan abai dan harus tetap waspada, caranya tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga, melindungi kelompok rentan terutama bayi, anak-anak, wanita hamil dan usila termasuk juga individu yang komorbid.

"Protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat lebih efektif dilakukan untuk mencegah terinfeksi dibandingkan kepanikan dan pembatasan sosial masyarakat," pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |