BCA Bergabung Jadi Penyalur FLPP Rumah Subsidi

5 hours ago 2
BCA Bergabung Jadi Penyalur FLPP Rumah Subsidi Gedung BCA.(ANTARA)

Bank Central Asia (BCA) resmi bergabung menjadi bank penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Masuknya BCA dalam jajaran bank penyalur FLPP diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat luas untuk bisa memiliki rumah layak huni.

Dengan KPR FLPP, masyarakat MBR akan menerima manfaat DP hanya 1%, harga rumahnya terjangkau, dan cicilan tetap selama masa tenor.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut bergabungnya BCA ini adalah sesuatu yang bersejarah.

"Ini menjadi hari bersejarah dalam sektor perumahan. Bank swasta terbesar di Indonesia (BCA) meneken perjanjian kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebagai penyalur FLPP," ujar Maruarar dalam keterangan di Jakarta, Jumat (23/5).

Ia juga menekankan arti penting bergabungnya bank dengan aset Rp1.400 triliun itu. “Dengan jaringan BCA seluruh Indonesia tentu akan memperluas penyaluran FLPP. Kalau BCA mulai dengan seribu unit, saya yakin dari seribu unit ini bisa naik berpuluh-puluh kali," kata Ara, sapaan Maruarar.

Menteri PKP berharap jajaran pimpinan di kementeriannya dan BP Tapera untuk memperluas pasar perumahan dengan menggandeng lebih banyak bank swasta dalam penyaluran FLPP. Selain BCA, beberapa bank swasta sudah mulai masuk dan berminat dalam penyaluran FLPP. Misalnya Bank Nobu dan Bank Artha Graha.

"Ini artinya ada kepercayaan yang tinggi kepada Presiden khususnya pada Program 3 Juta Rumah," katanya. Ara pun optimistis kuota FLPP tahun ini untuk rumah subsidi sebanyak 350.000 unit bisa tercapai.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku senang bisa dilibatkan dalam penyaluran FLPP. Menurutnya, Program 3 Juta Rumah perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk perbankan.

"Program 3 Juta Rumah merupakan program Presiden Prabowo yang harus didukung semua pihak. Ini merupakan upaya meningkatkan harkat hidup orang banyak khususnya MBR tapi yang memiliki kemampuan untuk membayar angsuran," kata Jahja.

Sebagai informasi, realisasi penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 mencapai 53.874 unit. Jumlah realisasi FLPP tersebut naik 1.173,92% atau 11 kali lipat dari pencapaian Kuartal I Tahun 2024 sebesar 4.229 unit rumah.

Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rional Silaban menyatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan siap mengalokasikan anggaran FLPP untuk 350.000 rumah. “Namun, menteri keuangan minta ke DJKN agar bisa mendapat kepastian dari sisi suplai bahwa 350.000 rumah bisa terserap," terangnya dalam Rapat Koordinasi dengan menteri PKP, Jumat (23/5).

Menurut Rio, inti dalam mewujudkan FLPP untuk 350.000 unit adalah pemerintah akan menambah APBN melalui BP Tapera sebelumnya Rp18,7 triliun menjadi lebih dari Rp30 triliun. “Kami juga menyediakan PMN ke SMF dari Rp4,8 T menjadi lebih dari 6,2 T. Menkeu ingin pastikan suplai besar dan uang hanya ‘diternakkan’ di perbanka tapi harus jadi barang yang bisa membawa manfaat bagi rakyat banyak,” paparnya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |