
UNIVERSITAS Diponegoro (Undip) kembali membuktikan reputasinya sebagai laboratorium inovasi teknologi nasional. Tim Riset Robotika Bandhayudha, gabungan mahasiswa Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Komputer, dan Sekolah Vokasi, resmi memperkenalkan Basketball Robot di GOR Basket Prof. Dr. dr. Susilo Wibowo, M.S.Med., Sp.And(K). Robot basket cerdas ini dipersiapkan tampil di kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2025 ajang seleksi Indonesia menuju ABU Robocon Asia-Pasifik di Mongolia.
Uji coba dilakukan dengan melakukan shoot ke ring basket oleh robot dan manusia (shooting challenge). Data telemetri dikumpulkan langsung ke dashboard analitik untuk evaluasi kecepatan reaksi, stabilitas aktuator, serta latency komunikasi operator.
“Uji coba hari ini dirancang sebagai stress test terakhir sebelum KRAI. Kami ingin memastikan robot, operator, dan strategi lapangan berpadu sempurna agar tim Bandhayudha Undip tampil maksimal,” kata ketua tim Bandhayudha Helmi Yusuf.
Kapten tim basket Undip, Aqila, menyampaikan pihaknya sangat senang bisa ikut berkontribusi membantu riset tim robot. “Robot ini gerakannya konsisten dan menuntut respon cepat," ucap Aqila.
Pembina Tim Bandhayudha (Undip Robotic Development Center) Prof. Dr.Eng. Munadi, S.T., M.T. menanggapi kolaborasi UKM Basket dan Tim Robot Basket ditujukan untuk menguji ketangguhan robot.
“Hasil dari kolaborasi ini untuk menguji ketangguhan robot yang kami buat sebagai salah satu persiapan untuk lomba kontes robot tingkat nasional di ITB Jatinangor," ungkap Munadi.
Bandhayudha bernaung di bawah Undip Robotic Development Center (URDC), skuad lintas fakultas yang dikenal inovatif, jejaknya mencakup Juara 3 Nasional & Best Design KRI 2023 serta podium wilayah KRAI 2024. Pada KRAI 2025, mereka kembali terpilih sebagai 1 dari 24 finalis nasional, menegaskan konsistensi Undip di kancah robotika Indonesia. Tahun ini tantangannya bertema “Robot Basketball”, para robot harus memasukkan bola ke ring dengan koordinasi otonom-manual, mengikuti skema ABU Robocon 2025 yang finalnya akan digelar di Ulaanbaatar, Mongolia.
Bandhayudha mengirimkan pesan optimisme bahwa ini bukan sekadar untuk berkompetisi tetapi berjuang membawa Merah Putih ke panggung Asia-Pasifik. Dukungan civitas academica dan publik diharapkan menjadi energi tambahan agar mereka dapat mencetak “slam dunk” prestasi berikutnya mengantongi tiket mewakili Indonesia di ABU Robocon internasional.(M-2)