
SUMBANGAN gol Nico Williams mengakhiri mimpi Rangers di Liga Europa. Ketika Athletic Bilbao melaju ke semifinal.
Setelah bermain imbang tanpa gol di Ibrox meski harus bermain dengan 10 orang sepanjang sebagian besar leg pertama, Rangers membutuhkan performa nyaris sempurna melawan tim peringkat empat La Liga ini. Mereka masih menjaga asa hingga tersisa 11 menit pertandingan.
Pemain timnas Spanyol, Williams, berhasil menanduk masuk umpan indah dari Oscar De Marcos dan memupuskan harapan Rangers untuk kembali ke final untuk kedua kalinya dalam empat musim terakhir. Penalti Oihan Sancet di masa tambahan waktu babak pertama membuka keunggulan.
Kebobolan di momen krusial tersebut terasa menyakitkan bagi tim asuhan Barry Ferguson. Namun secara keseluruhan itu pantas diterima Athletic atas dominasi mereka di babak pertama.
John Souttar menjadi pemain yang dijatuhi hukuman penalti setelah melanggar Maroan Sannadi menjelang jeda, tapi Rangers sempat merespons dengan baik setelah turun minum.
Cedera yang dialami bek Ridvan Yilmaz dan Leon Balogun tidak membantu. Rangers mulai lebih menguasai bola dan nyaris menyamakan skor ketika tendangan jarak dekat Nicolas Raskin membentur tiang setelah ditepis oleh kiper Julen Agirrezabala.
Momen itu akan terus teringat, seperti halnya insiden kontroversial saat skor masih 0-0. Cyriel Dessers ditarik oleh Dani Vivian di dalam kotak penalti hingga bajunya robek, namun wasit menilai kontak itu tidak cukup untuk memberikan penalti atau kartu merah.
Namun, selain momen genting itu dan peluang dari Raskin, Athletic tampil cukup solid dalam bertahan, dan impian mereka untuk mengangkat trofi Liga Europa di San Mames kini tinggal selangkah lebih dekat.
Rangers Disayangkan Kurang Beruntung, Tapi Kalah Kelas
Sejak awal, laga ini terasa seperti tantangan yang terlalu berat untuk Rangers. Athletic tampil konsisten di La Liga dan sedang dalam misi khusus untuk menjuarai turnamen ini. Meski begitu, Rangers dikenal sering menciptakan keajaiban di Liga Europa, berkali-kali melampaui ekspektasi.
Namun ketika insiden robeknya baju Dessers justru berujung kartu kuning karena protes, bukan penalti, saat itu terasa bahwa keberuntungan tidak berpihak.
Cedera yang menimpa Ridvan Yilmaz, Ianis Hagi, dan Leon Balogun memaksa Ferguson dan timnya untuk terus melakukan perubahan taktik.
Athletic yang didukung atmosfer fanatik di stadion, menekan habis lawannya dan terus menggempur di babak pertama. Rangers nyaris berhasil bertahan hingga jeda, namun pelanggaran Souttar menggagalkan peluang untuk menata ulang permainan saat skor masih imbang.
Sempat memberikan tekanan setelah babak kedua dimulai dan bertahan cukup baik karena Athletic hanya mencetak satu gol, asa itu masih menyala. Tapi dengan catatan pertahanan terbaik di La Liga, Athletic berhasil menjaga jarak dan akhirnya mematikan harapan lewat gol Williams. (BBC/Z-2)