Astronom Ungkap Ledakan Sinar Gamma Berulang yang Belum Pernah Terlihat

3 hours ago 4
Astronom Ungkap Ledakan Sinar Gamma Berulang yang Belum Pernah Terlihat Ledakan Sinar Gamma(ESO)

SEBUAH ledakan sinar gamma misterius, GRB 250702B, sempat membingungkan para astronom karena terlihat seakan berasal dari bidang Galaksi Bima Sakti. Citra time-lapse menunjukkan bercak cahaya putih yang membesar dalam enam bingkai berbeda, dengan bintang-bintang bertebaran di sekitarnya.

Awalnya, teleskop luar angkasa Fermi dan Einstein Probe tidak dapat memastikan sumber letusan ini. Ledakan tampak seolah-olah berasal dari dalam galaksi kita sendiri. Para peneliti memanfaatkan Very Large Telescope (VLT) menyelusui letusan itu. VLT yang digunakan merupakan  teleskop optik canggih di Observatorium Paranal, Gurun Atacama, Cile utara.

"Sebelum pengamatan ini, para komunitas ilmiah merasa bahwa GRB ini pasti berasal dari dalam galaksi kita," ujar Levan. "VLT secara mendasar mengubah paradigma tersebut."

Galaksi Induk GRB

Hasil pengamatan dengan kamera HAWK-I menunjukkan bahwa GRB 250702B justru meledak di galaksi lain, di luar Bima Sakti. Temuan ini kemudian dikonfirmasi oleh Teleskop Antariksa Hubble. Meski jarak pastinya belum dapat dipastikan, tim memperkirakan galaksi induk GRB 250702B berada miliaran tahun cahaya dari Bumi.

"Apa yang kami temukan jauh lebih menarik: fakta bahwa objek ini berada di luar galaksi berarti kekuatannya jauh lebih besar," kata Martin-Carrillo.

Fenomena tersebut signifikan, mengingat sinar gamma adalah energi paling kuat yang pernah diketahui di jagat raya. GRB biasanya berlangsung singkat, hanya hitungan detik, dan dipicu peristiwa ekstrem seperti runtuhnya bintang raksasa atau tabrakan bintang neutron. Tetapi GRB 250702B menunjukkan sifat berbeda, dengan ledakan yang berlangsung lama dan berulang. Inilah yang membuat para peneliti penasaran.

Para peneliti kini melakukan pemantauan berkelanjutan terhadap lokasi ledakan dengan bantuan VLT dan Teleskop Antariksa James Webb untuk mendeteksi sisa-sisanya. Observasi lanjutan diharapkan bisa membantu menjawab pertanyaan apakah fenomena ini merupakan jenis GRB baru atau hanya varian langka dari peristiwa yang sudah dikenal.

"Kami masih belum yakin apa yang memicunya, tetapi dengan riset ini, kami telah membuat langkah besar menuju pemahaman atas objek yang sangat tidak biasa dan menarik ini," pungkas Martin-Carrillo. (livescience/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |