
ASTRONAUT Sunita "Suni" Williams dan Barry "Butch" Wilmore akhirnya kembali ke Bumi. Kedua astronaut ini mencetak sejarah sebagai astronaut pertama yang terbang dengan dua pesawat ruang angkasa komersial berbeda dalam satu misi di stasiun luar angkasa internasional.
Suni dan Butch awalnya hanya bertujuan menjadi kru pertama yang meluncur dengan kapsul CST-100 Starliner milik Boeing. Namun, setelah kapsul mereka mengalami masalah pada sistem propulsi, NASA memutuskan untuk mendaratkannya tanpa mereka di dalamnya sebagai tindakan pencegahan.
Akhirnya, Williams dan Wilmore dipindahkan ke Crew Dragon milik SpaceX untuk menyelesaikan misi yang semula direncanakan selama 12 hari, tetapi diperpanjang menjadi sembilan setengah bulan.
Williams dan Wilmore mendarat hari ini (19/3 waktu Indonesia) bersama astronaut NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov dari Roscosmos. Hague dan Gorbunov sebelumnya meluncur dengan Crew Dragon Freedom milik SpaceX pada September tanpa dua rekan tim Crew-9 lainnya, sehingga menyisakan dua kursi bagi Williams dan Wilmore untuk perjalanan pulang.
"Perjalanan yang luar biasa," ujar Hague sesaat setelah mendarat di laut. "Kami semua tersenyum lebar dari telinga ke telinga."
Keempat anggota Crew-9 mendarat dengan selamat pada pukul 17.57 EDT (21.57 GMT) di lepas pantai Tallahassee, Florida, di Teluk Meksiko. (Mereka menjadi kru pertama yang mendarat di wilayah perairan ini sejak Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menamakannya kembali sebagai Teluk Amerika.)
Kapal-kapal SpaceX segera tiba untuk mengamankan Freedom setelah turun dengan tiga parasut besar. Setelah berada di kapal pemulihan kapsul, Hague, Gorbunov, Wilmore, dan Williams dibantu keluar dari Dragon dan menjalani pemeriksaan medis singkat sebelum diterbangkan dengan helikopter ke daratan.
Dari sana, keempatnya akan diterbangkan dengan jet Gulfstream ke Ellington Field di Houston. Sesuai protokol, Hague, Gorbunov, Wilmore, dan Williams akan tetap berada di ruang kru di Johnson Space Center NASA selama beberapa hari sebelum diizinkan kembali ke rumah oleh tim dokter penerbangan.
Kepulangan Crew-9 ke Bumi dimulai pada pagi hari dengan pelepasan Freedom dari pelabuhan luar angkasa modul Harmony di stasiun luar angkasa pada pukul 01.05 EDT (05.05 GMT). Kepergian mereka meninggalkan kru Ekspedisi 72 untuk melanjutkan pengoperasian laboratorium orbit, termasuk Aleksey Ovchinin dan Ivan Vagner dari Roscosmos, serta Don Pettit dari NASA, yang meluncur dengan Soyuz MS-26 Rusia pada 11 September 2024. Juga, ada kru Crew-10 dari SpaceX yang baru tiba, yaitu Anne McClain dan Nichole Ayers dari NASA, Takuya Onishi dari JAXA (Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang), dan Kirill Peskov dari Roscosmos.
"Kami tahu stasiun ini berada di tangan yang tepat," ujar Hague saat jarak antara Dragon dan stasiun luar angkasa semakin jauh. "Kami tak sabar melihat pencapaian kalian ke depan."
Empat belas jam kemudian, Freedom melepaskan bagian belakangnya dan menyalakan pendorong Draco selama sekitar 12 menit untuk memulai proses deorbit dan memasuki kembali atmosfer Bumi.
Penerbangan pulang dengan Dragon ini merupakan yang kedua bagi Hague, Gorbunov, Williams, dan Wilmore. Pada November, keempat anggota Crew-9 sempat memisahkan diri dari stasiun luar angkasa untuk memindahkan kapsul ke pelabuhan docking zenit.
Saat perjalanan ke ISS pada Juni 2024, kapsul Starliner mereka yang diberi nama Calypso mengalami kebocoran helium dan masalah pada pendorong yang terlalu panas. Setelah melakukan pengujian sebelum dan sesudah docking, para insinyur Boeing yakin bahwa Williams dan Wilmore dapat mendarat dengan aman menggunakan Starliner, tetapi NASA memutuskan risikonya terlalu besar.
Pada 7 September, Calypso kembali ke Bumi tanpa awak dan mendarat dengan selamat di White Sands Space Harbor, New Mexico.
Sebagai gantinya, Williams dan Wilmore bergabung dengan kru Ekspedisi 72, dengan Williams menjabat sebagai komandan. Bersama kru lainnya, termasuk Hague dan Gorbunov, mereka menjalankan ratusan eksperimen ilmiah, menjaga sistem stasiun, menyambut dan melepas delapan kendaraan luar angkasa yang berkunjung, serta melakukan tiga perjalanan luar angkasa (spacewalk).
Perpanjangan masa tinggal Williams dan Wilmore di stasiun luar angkasa menyebabkan beberapa media dan bahkan Presiden Trump salah menggambarkan mereka sebagai "terjebak" di luar angkasa. Namun, mereka selalu memiliki opsi kepulangan yang aman.
Elon Musk, pendiri SpaceX sekaligus penasihat Trump, mengklaim telah menawarkan peluncuran kapsul Dragon lain untuk membawa mereka kembali lebih awal, tetapi status kapsul lainnya membuat klaim tersebut dipertanyakan.
"Kami datang dengan persiapan untuk tinggal lebih lama meskipun rencana awal hanya sebentar; itulah yang kami lakukan dalam penerbangan luar angkasa manusia," ujar Wilmore menjawab pertanyaan wartawan saat masih berada di stasiun luar angkasa.
Uji Penerbangan Awak Starliner dan Crew-9 dengan Dragon ini menjadi misi luar angkasa ketiga bagi Williams dan Wilmore. Selama misi ini, mereka telah menempuh 121.347.491 mil (195.289.857 km) dan menyelesaikan 4.576 orbit mengelilingi Bumi dalam 286 hari.
Williams kini memiliki total 608 hari di luar angkasa, menjadikannya astronaut AS dengan waktu terlama kedua setelah Peggy Whitson, yang mencatatkan 675 hari. Wilmore telah menghabiskan total 464 hari di luar angkasa dalam tiga misinya.
Hague dan Gorbunov menempuh 72.553.920 mil (116.764.215 km) dengan mengorbit Bumi sebanyak 2.736 kali selama total 171 hari di luar angkasa. Ini juga merupakan penerbangan luar angkasa ketiga bagi Hague, dengan total 374 hari di luar Bumi.
Crew-9 adalah misi operasional kesembilan SpaceX dan misi kesepuluh secara keseluruhan yang mengangkut astronaut ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA sejak 2020. Ini merupakan penerbangan keempat bagi kapsul Crew Dragon Freedom, setelah sebelumnya membawa Crew-4 pada 2022, serta misi komersial kedua dan ketiga untuk Axiom Space pada 2023 dan 2024. (Space/Z-2)