
ASTEROID 2024 YR4 kini dianggap bukan ancaman bagi keberlangsungan Bumi. Probabilitas tumbukan asteroid 2024 YR4 telah berkurang menjadi 0% berkat data terbaru yang dikumpulkan pada Minggu, 23 Februari.
Asteroid ini pertama kali ditemukan pada Desember 2024 dan dengan cepat menduduki peringkat tertinggi dalam Sentry Risk Table milik NASA. Pada satu titik, asteroid ini memiliki peluang 1 banding 32 untuk menabrak Bumi, yang membuatnya mencapai Level 3 dalam Skala Torino, sistem yang digunakan sejak 1999 untuk mengkategorikan potensi dampak asteroid terhadap Bumi.
Level 3 dalam Skala Torino berada dalam kategori kuning, yang dijelaskan sebagai: "Sebuah pertemuan dekat yang memerlukan perhatian dari para astronom. Perhitungan saat ini menunjukkan kemungkinan tabrakan sebesar 1% atau lebih, yang dapat menyebabkan kehancuran lokal."
Namun, kini NASA melalui Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory (JPL) telah merevisi kemungkinan tumbukan 2024 YR4 menjadi 0,00005 (0,005%) atau 1 banding 20.000 untuk lintasannya di dekat Bumi pada tahun 2032.
"Itu artinya, probabilitas tumbukan adalah nol, teman-teman!" kata Richard Binzel, Profesor Ilmu Planet di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sekaligus pencipta Skala Torino.
Hasil ini sesuai dengan deskripsi Level 3 dalam Skala Torino, yang menyatakan perhitungan lebih lanjut kemungkinan besar akan menurunkan tingkat ancaman menjadi Level 0.
2024 YR4 Resmi Diturunkan ke Level 0
Asteroid 2024 YR4 kini telah diklasifikasikan ulang menjadi Level 0 dalam Skala Torino, yang berarti "Tidak Ada Ancaman", setelah pelacakan lebih lanjut menunjukkan bahwa kemungkinan lintasannya berpotongan dengan Bumi kini berada di bawah ambang batas 1 banding 1.000.
"Batas 1 banding 1.000 ini merupakan standar untuk menurunkan status ancaman ke Level 0 bagi objek yang lebih kecil dari 100 meter. Asteroid YR4 diperkirakan memiliki diameter sekitar 50 meter (164 kaki)," tambah Binzel.
Asteroid ini terus menjadi perhatian media global, dan Space.com berkonsultasi dengan pemburu asteroid David Rankin dari Catalina Sky Survey, yang menemukan gambar asteroid ini dalam data arsip sebelum penemuan resminya.
Menurut Rankin, kemungkinan tumbukan asteroid ini awalnya meningkat sebelum akhirnya menurun drastis. Ia menjelaskan ketidakpastian ini muncul karena kompleksitas dalam melacak lintasan asteroid.
"Bayangkan Anda memegang tongkat sepanjang beberapa meter. Jika Anda menggerakkan tangan Anda sedikit saja, pergerakan di ujung tongkat hampir tidak terlihat. Sekarang bayangkan tongkat itu sepanjang jutaan mil—sedikit pergerakan di satu ujung akan menyebabkan perubahan besar di ujung lainnya," jelas Rankin.
Ketidakpastian ini serupa dengan kesalahan kecil dalam pengukuran posisi asteroid dari teleskop. Namun, seiring bertambahnya pengamatan, ketidakpastian ini bisa dihilangkan.
Pelajaran dari Kasus 2024 YR4
Meskipun asteroid 2024 YR4 kemungkinan besar akan segera hilang dari pemberitaan, Binzel menekankan ada pelajaran penting yang dapat dipetik dari perkembangannya.
"Objek seukuran YR4 melewati wilayah antara Bumi dan Bulan beberapa kali dalam setahun tanpa menimbulkan bahaya," ujarnya.
Menurutnya, kejadian seperti YR4 hanyalah awal dari kemampuan para astronom dalam mendeteksi objek-objek ini sebelum mereka mendekati Bumi.
"Sebagaimana yang terjadi pada YR4, beberapa asteroid yang baru ditemukan awalnya akan memiliki tingkat ketidakpastian tinggi mengenai jarak aman mereka dari Bumi. Namun, dengan pengamatan lanjutan, lintasannya akan lebih jelas," tambahnya.
Momen Berharga bagi Ilmuwan
Meskipun 2024 YR4 tidak menimbulkan ancaman, asteroid ini tetap memiliki dampak ilmiah yang signifikan saat melewati Bumi pada 2028 dan 2032.
Pada 17 Desember 2028, asteroid ini akan mendekati Bumi hingga jarak 5 juta mil. Lalu, pada 22 Desember 2032, 2024 YR4 akan melintas lebih dekat lagi, hanya 167.000 mil dari Bumi, sebagai perbandingan, jarak Bulan dari Bumi adalah 238.855 mil.
Meskipun publik bisa tidur nyenyak mengetahui 2024 YR4 tidak akan menabrak Bumi dan menyebabkan kehancuran luas, para ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari asteroid ini lebih lanjut.
"Alih-alih menimbulkan kecemasan, menemukan objek-objek ini dan menentukan orbitnya justru membuat kita semakin yakin tidak akan ada asteroid besar yang mengejutkan kita," pungkas Binzel. (Space/Z-2)