AS Desak Zelensky Kembali Berunding Terkait Kesepakatan Mineral di Tengah Ketegangan dengan Trump

3 weeks ago 18
AS Desak Zelensky Kembali Berunding Terkait Kesepakatan Mineral di Tengah Ketegangan dengan Trump Penasihat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali ke meja perundingan terkait kesepakatan mineral kritis dengan AS.(Media Sosial X)

PENASIHAT keamanan nasional Presiden AS Donald Trump menuntut agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali ke meja perundingan terkait kesepakatan mineral kritis dengan AS, di tengah ketegangan yang semakin dalam antara Washington dan Kyiv.

Zelensky menolak rencana AS untuk mencapai kesepakatan yang memberikan bagian dari kekayaan mineral Ukraina sebagai pembayaran atas bantuan perang dari Washington, dengan alasan AS tidak menawarkan jaminan keamanan yang spesifik dalam perjanjian tersebut.

"Dia harus kembali ke meja perundingan," kata Mike Waltz tentang Zelensky.

"Presiden Trump jelas sangat frustrasi dengan Presiden Zelensky, karena dia belum kembali ke meja perundingan dan belum bersedia mengambil peluang yang telah kami tawarkan," tambahnya.

Komentar ini muncul tak lama setelah AS membatalkan konferensi pers yang direncanakan bersama Zelensky dan seorang utusan AS di Kyiv.

Pemimpin Ukraina itu awalnya berencana berbicara kepada media bersama Letnan Jenderal Keith Kellogg, utusan AS untuk Ukraina, setelah melakukan pembicaraan di Kyiv pada Kamis.

“Atas permintaan pihak Amerika, format pertemuan hanya mencakup sesi pengambilan gambar secara protokoler dan tidak termasuk pernyataan atau sesi tanya jawab,” kata juru bicara kepresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov.

Fotografer dan jurnalis video diizinkan masuk ke ruangan saat kedua pria itu berjabat tangan dan duduk di meja perundingan.

Tidak ada pernyataan langsung dari kedua pihak mengenai hasil pertemuan tersebut.

Zelensky kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia memiliki percakapan yang “baik dan mendetail” dengan Kellogg mengenai kemungkinan perjanjian dengan AS, termasuk dalam bidang keamanan dan investasi.

“Kita harus dan dapat memastikan bahwa perdamaian menjadi kuat dan bertahan lama—agar Rusia tidak pernah bisa kembali dengan perang,” tulis Zelensky di media sosial.

“Ukraina siap untuk perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan efektif dengan Presiden Amerika Serikat. Kami telah mengusulkan cara tercepat dan paling konstruktif untuk mencapai hasil. Tim kami siap bekerja 24/7.”

Pembicaraan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan sejumlah pernyataan merendahkan tentang Zelensky, menyebutnya sebagai “diktator” dan menyiratkan bahwa Ukraina bertanggung jawab atas perang yang dimulai ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022. Sebagai tanggapan, Zelensky mengatakan Trump hidup dalam “ruang disinformasi”.

“Beberapa retorika yang keluar dari Kyiv, terus terang saja, serta penghinaan terhadap Presiden Trump, tidak dapat diterima,” kata Waltz pada Kamis, merujuk pada komentar Zelensky sebelumnya.

Pernyataan Trump tentang perang memicu kemarahan di Eropa, di mana para pemimpin mengatakan bahwa pernyataan tersebut salah menggambarkan situasi dan menimbulkan keraguan terhadap AS sebagai mitra keamanan yang dapat diandalkan. Trump telah lama berpendapat bahwa AS berkontribusi terlalu banyak terhadap keamanan Eropa dan bahwa beban tersebut seharusnya lebih banyak ditanggung oleh negara-negara Eropa.

Presiden AS itu mengatakan ingin membangun kembali hubungan dengan Rusia dan minggu ini mengguncang kebijakan luar negeri AS dengan mengirimkan beberapa pejabat untuk bertemu dengan pejabat Rusia di Arab Saudi.

Wakil Presiden AS JD Vance membela pendekatan Trump dalam sebuah wawancara televisi pada Kamis, menyebutnya sebagai “negosiator yang efektif” yang “tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun”.

“Saya benar-benar percaya bahwa kita berada di ambang perdamaian di Eropa untuk pertama kalinya dalam tiga tahun,” tambah Vance. (BBC/Z-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |