
Kebakaran hebat melanda kawasan hutan dan lahan pertanian warga di Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatra Utara, Rabu (16/7) hingga Kamis (17/7). Si jago merah mengamuk dari siang hingga larut malam, menghanguskan pepohonan serta tanaman kopi dan jeruk milik warga. Lokasi kebakaran berada tak jauh dari objek wisata unggulan Sipinsur, menambah kekhawatiran akan potensi meluasnya dampak kebakaran.
Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Humbahas, mulai dari Satpol PP, BPBD, hingga dinas teknis lainnya langsung diterjunkan ke lokasi. Pemadaman dilakukan dengan segala cara. Sulitnya akses menuju titik api dan kondisi musim kemarau menjadi tantangan besar di lapangan.
“Medan sulit dan jarak tempuh yang jauh membuat upaya pemadaman terhambat, apalagi angin kencang turut mempercepat penyebaran api,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Mobil Damkar dan tangki BPBD terus mondar-mandir mengisi air untuk menyuplai kebutuhan pemadaman. Selang air digunakan untuk membasahi area sekitar agar kobaran tidak menjalar ke pemukiman dan ladang warga. Beberapa titik api yang terpisah juga menyulitkan koordinasi petugas di lapangan.
Hingga Kamis (17/7) pukul 00.30 WIB, tim gabungan masih bertahan di lokasi. Sekretaris Daerah Humbahas, Chiristison Rudianto Marbun, turun langsung memimpin jalannya operasi di tengah malam dan memberikan arahan kepada tim agar tetap waspada dan mengutamakan keselamatan. “Jaga keselamatan, tetap waspada. Kita tidak tahu kapan arah angin berubah,” pesan Sekda di tengah upaya pemadaman.
Tampak hadir pula sejumlah pejabat yang mendampingi langsung proses pemadaman, antara lain Plt Kalak BPBD Sabar H. Purba, Plt Kadis Lingkungan Hidup Sabar Lampos Purba, Plt Kasatpol PP Rahmat Lumbantoruan, Kadis PUPR Renward Marpaung, Kabag Organisasi Manongam Pasaribu, Camat Paranginan Biduan Silaban, serta Kepala Desa Pearung Hisar B. Siregar bersama warga yang ikut berjibaku memadamkan api.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, namun petugas masih terus berjaga-jaga mengantisipasi munculnya titik api baru. Warga diimbau tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas pembakaran sembarangan selama musim kemarau. (E-2)