
KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kian meningkat. Sejak awal tahun sudah 114 warga terserang DBD dan lima orang di antaranya meninggal dunia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal segera melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Ntyamuk (PSN).
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (25/2) kasus DBD di Kabupaten Kendal melonjak. Sejumlah rumah sakit setiap hari merawat puluhan pasien akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut sejak awal tahun, bahkan kondisi semakin meningkat saat bencana banjir melanda daerah itu awal Februari lalu.
Bahkan dikhawatirkan kasus DBD di daerah berada di pantura Jawa Tengah ini akan kembali meningkat pada beberapa bulan mendatang, karena intensitas hujan dan ancaman bencana terutama banjir baik disebabkan hujan maupun air laut pasang (rob) masih tinggi, sehingga Pemkab Kendal berupaya untuk melakukan antisipasi.
"Pada Januari lalu jumlah kasus DBD baru 32 orang terkena dan dua di antaranya meninggal, tetapi memasuki Februari meningkat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kendal Agustinus Bambang Setyawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Abidin usai menggelar rapat monitoring dan evaluasi kasus DBD mengatakan jumlah kasus DBD di daerah ini terus melonjak.
Meskipun dibanding tahun sebelumnya di bulan yang sama kasus DBD di Kabupaten Kendal terhitung menurun, namun sebagai antisipasi kasus lebih besar diupayakan salah satunya dengan progam PSN yang dilakukan setiap pekan oleh warga dan puskesmas yang tersebar di seluruh daerah.
"Pada bulan yang sama tahun lalu jumlah warga meninggal akibat DBD ini mencapai 13 orang, tetapi tahun ini tercatat lima orang meninggal," ujar Abidin.
Ditanya tentang langkah pengasapan (fogging), menurut Abidin, kegiatan pembasmian nyamuk dengan langkah itu mulai dikurangi, karena tidak cukup efektif untuk menekan DBD yang cukup tinggi. "Fogging hanya membunuh nyamuk yang terbang, nyamuk yang sangat sensitif pendengar suara fogging bisa langsung terbang menjauh,” imbuhnya.
Program PSN digerakan saat ini, lanjut Abidin, lebih efektif karena langsung memberantas dari yang masih telur hingga belum jadi nyamuk, maka peran jumantik di setiap lingkungan sangat penting untuk membunuh nyamuk langsung di sarangnya. Langkah ini diharapkan akan dapat menekan perkembangan nyamuk pembawa DBD. (AS/E-4)