20 Sifat Wajib Allah dan Artinya Lengkap dengan Penjelasan Singkat

1 week ago 17
20 Sifat Wajib Allah dan Artinya Lengkap dengan Penjelasan Singkat Sifat wajib Allah dan artinya, dalil ringkas, contoh penerapan dalam akidah(Freepik)

Dalam tradisi teologi Ahlusunah, sifat wajib Allah adalah sifat-sifat kesempurnaan yang pasti ada pada Allah dan mustahil tidak ada. Mempelajari sifat-sifat ini memperkuat tauhid, menuntun ibadah yang benar, dan mencegah keyakinan yang menyimpang.

Kelompok Sifat

Secara ringkas, 20 sifat wajib Allah kerap disusun sebagai berikut:

Sifat Nafsiyyah

  • Wujud: Allah ada dengan adanya yang niscaya, bukan karena dicipta.

Sifat Salbiyyah

  • Qidam: Dahulu tanpa permulaan.
  • Baqā’: Kekal tanpa akhir.
  • Mukhalafatu lil ḥawādiṡ: Berbeda dari segala makhluk.
  • Qiyāmuhu binafsihi: Berdiri sendiri; tidak bergantung pada apa pun.
  • Wahdāniyyah: Esa dalam dzat, sifat, dan perbuatan.

Sifat Ma‘ānī

  • Qudrah: Maha Kuasa.
  • Irādah: Maha Berkehendak.
  • ‘Ilm: Maha Mengetahui.
  • Ḥayāh: Maha Hidup.
  • Sam‘: Maha Mendengar.
  • Baṣar: Maha Melihat.
  • Kalām: Maha Berfirman.

Sifat Ma‘nawiyyah

  • Qādir, Murīd, ‘Ālim, Ḥayy, Samī‘, Baṣīr, Mutakallim: turunan maknawi dari sifat ma‘ānī, menegaskan bahwa Allah benar-benar memiliki dan bersifat dengan sifat-sifat tersebut.

Penjelasan Singkat dan Artinya

  1. Wujud: menolak ateisme; adanya alam tidak melazimkan Allah serupa dengan alam.
  2. Qidam dan Baqā’: menegaskan keabadian; Allah tidak bermula dan tidak berakhir.
  3. Mukhalafatu lil ḥawādiṡ: Allah tidak menyerupai makhluk; tidak terikat ruang, waktu, bentuk.
  4. Qiyāmuhu binafsihi: tidak bergantung; rububiyyah Allah absolut.
  5. Wahdāniyyah: hanya satu Tuhan; syirik tertolak.
  6. Qudrah-Irādah-‘Ilm: segala sesuatu terjadi dengan kekuasaan, kehendak, dan ilmu-Nya.
  7. Ḥayāh: kehidupan Allah bukan seperti makhluk.
  8. Sam‘-Baṣar: Allah mendengar dan melihat semua tanpa alat.
  9. Kalām: Allah berfirman dengan kalam azali; Al-Qur’an adalah kalam Allah.
  10. Dalil Global (Ijmal)

Dalil naqli dan ‘aqli menegaskan keesaan dan kesempurnaan Allah. Ayat-ayat tauhid (misal QS. Al-Ikhlash) menunjuk bahwa Allah Ahad, Ṣamad, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada yang sebanding dengan-Nya. Dalil ‘aqli: kemestian adanya Wujud yang Qadim sebagai sebab pertama yang tidak bergantung.

Manfaat Mempelajari

  1. Menguatkan akidah: memahami siapa yang disembah.
  2. Menjernihkan ibadah: niat dan pengagungan tepat sasaran.
  3. Filter informasi: menimbang konten yang antropomorfis.
  4. Dakwah santun: menjelaskan tauhid secara sistematis.

Cara Mudah Menghafal

  • Akrônim pribadi: rangkai huruf awal (W-Q-B-M-Q-W|Q-I-I-H-S-B-K).
  • Peta konsep: pisahkan salbiyyah, ma‘ānī, ma‘nawiyyah.
  • Pengulangan: baca harian setelah salat.
  • Aplikasi praktis: kaitkan setiap kejadian dengan qudrah dan irādah Allah.

Kesalahpahaman yang Perlu Dihindari

  • Menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk.
  • Mengira 20 sifat membatasi Allah; padahal ini ringkasan pengajaran, bukan limit esensi.
  • Menisbahkan perubahan pada Allah; perubahan mengisyaratkan kekurangan.

Penutup

Memahami sifat wajib Allah dan artinya menjadi pondasi tauhid. Dengan mengenal Allah melalui sifat-sifat-Nya, seorang Muslim meningkatkan kualitas ibadah, memperkokoh keyakinan, dan berakhlak lebih baik—karena sadar selalu diketahui, didengar, dan dilihat oleh Allah. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |