
SETIAP tanggal 20 Mei diperingati hari bersejarah di Indonesia dan secara global. Lalu, ada hari penting apa saja di tanggal 20 Mei? Di Indonesia, setiap tanggal 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Ada pula Hari Artritis Autoimun Sedunia dan Hari Lebah Sedunia.
Yuk, simak seputar ketiga peringatan di tanggal 20 Mei.
1. Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas)
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional untuk memperingati berdirinya Boedi Utomo pada 20 Mei 1908 di Jakarta. Berdirinya Boedi Utomo menjadi awal dari gerakan perubahan secara nasional yang terorganisir di Indonesia.
Boedi Utomo ialah organisasi pemuda pertama yang berfokus pada kesadaran nasionalisme, persatuan, dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Soetomo bersama sejumlah pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dengan dorongan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan seorang dokter dan alumni STOVIA dari Surakarta. Organisasi Boedi Utomo lahir dari keresahan atas penderitaan masyarakat karena penjajahan dan keinginan yang tinggi untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan.
Lalu, pada 1948, saat terjadinya krisis di Indonesia, Presiden Soekarno pun menetapkan setiap tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Keputusan ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun berdirinya Boedi Utomo.
Tujuan dari penetapan tersebut sebagai simbol memperkuat semangat persatuan dan nasionalisme di tengah perjuangan seluruh masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman kolonialisme.
Lalu, pada 16 Desember 1959, secara resmi melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur, tanggal 20 Mei pun ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Oleh sebab itu, seluruh Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional untuk mengenang perjuangan dan awal mula semangat kebangkitan nasional.
2. Hari Lebah Sedunia
Selain itu, setiap 20 Mei juga diperingati Hati Lebaha Sedunia untuk kepedulian global terhadap kelestarian lebah. Peringatan tersebut muncul karena populasi lebah yang terus menurun dan mulai terancam. Sehingga dengan adanya peringatan tersebut diharapkan bisa mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melindungi lebah dan penyerbuk lainnya.
Lahirnya Hati Lebah Sedunia saat Asosiasi Peternak Lebah Slovenia pada 2014 mulai kampanye untuk menetapkan 20 Mei sebagai Hari Lebah Sedunia. Lalu, pada 2015, gerakan tersebut diadopsi oleh organisasi peternak lebah internasional terbesar, yang bernama Apimondia.
Tak hanya itu, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Pangan Slovenia juga mempromosikan gerakan tersebut melalui proyek Bee World. Kemudian, pada 2017, Komite Ekonomi dan Keuangan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun mengesahkan Hari Lebah Sedunia.
Hal ini pun didukung oleh 115 negara, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Rusia, India, Brazil, Argentina, Australia, dan semua negara anggota UE dan disetujui secara oleh Majelis Umum PBB dan
3. Hari Artritis Autoimun Sedunia
Hari Artritis Autoimun Sedunia juga diperingati setiap 20 Mei. Artritis autoimun ialah istilah yang merujuk pada sejumlah jenis penyakit, diantaranya artritis reumatoid, artritis psoriasis, lupus, dan asam urat. Penyakit-penyakit tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada sendi, tulang, dan tulang rawan.
Pertama kalinya artritis reumatoid, salah satu jenis penyakit artritis autoimun dibahas dalam artikel medis. Artikel tersebut diterbitkan oleh seorang dokter asal Inggris, Dr Augustus Bozzi Granville pada 1800. Lalu, pada 1929, artritis reumatoid pun secara resmi diakui sebagai penyakit autoimun.
Dikarenakan penyakit tersebut berbahaya dan bentuk bentuk pencegahannya, pada 2012 Gerakan Artritis Autoimun Internasional (International Autoimmune Arthritis Movement/IAAM)) menjadi pelopor hadirnya Hari Artritis Autoimun Sedunia pada 20 Mei.
Sehingga setiap 20 Mei diperingati Hari Artritis Autoimun yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat global tentang penyakit autoimun dan autoinflamasi yang muncul dari artritis sebagai gejala.
(H-3)