
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif. Diagnosis tersebut muncul setelah ia menjalani pemeriksaan medis menyusul keluhan terkait dengan kesulitan buang air kecil yang dirasakannya pada pekan lalu.
Menurut hasil diagnosis dokter, kanker prostat yang diderita Biden telah menyebar ke bagian tulang, yang menandakan tingkat keparahan penyakit ini. Kendati cukup serius, dokter menilai kondisi tersebut cukup umum terjadi pada pria, terutama karena gejalanya sering kali tidak dirasakan secara nyata hingga stadium lanjut.
Kantor Biden juga membenarkan hasil diagnosis tersebut. "Mantan Presiden AS Joe Biden telah didiagnosis dengan kanker prostat 'agresif' yang telah menyebar ke tulang-tulangnya, dan sedang meninjau pilihan pengobatan," demikian isi keterangan Kantor Biden.
Dilansir dari Macau News, Selasa (20/5/2025), Biden didiagnosis mengidap kanker pada Jumat (16/5) lalu setelah mengalami gejala saluran kemih dan ditemukan adanya nodul prostat.
Menurut American Cancer Society, sekitar satu dari delapan pria akan didiagnosis menderita kanker prostat selama hidup mereka. Kanker prostat yang terdeteksi dini memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Meski begitu, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian kanker nomor dua pada pria di AS.
Kanker prostat yang dialami Biden masuk ke jenis agresif ditandai dengan skor Gleason 9. Dalam kasus Biden, skor Gleason dinyatakan sebagai 9 (Grade Group 5) yang berada dalam klasifikasi tertinggi karena sel kanker terlihat "sangat abnormal".
Dalam unggahan di media sosial X pada Senin (19/5/2025), Biden menulis, “Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari Anda, saya dan Jill belajar bahwa kita paling kuat justru di saat rapuh.”
Biden menyertakan foto dirinya bersama sang istri dalam unggahan tersebut, dan menambahkan, “Terima kasih telah menguatkan kami dengan cinta dan dukungan.”
Keluarga Biden saat ini sedang mempertimbangkan pilihan perawatan bersama tim medis. Kanker tersebut dinilai sensitif terhadap terapi hormon, sebuah metode pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan kanker, meski bukan merupakan penyembuhan total.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengaku sedih mendengar kabar sakitnya Biden. Dia mendoakan agar mantan rivalnya tersebut agar bisa segera sembuh.
"Melania dan saya bersedih mendengar tentang diagnosis medis terbaru Joe Biden," ucap Trump dalam pernyataan terbaru melalui Truth Social.
"Kami menyampaikan harapan terhangat dan terbaik kami kepada Jill dan keluarga, dan kami mendoakan Joe untuk pemulihan yang cepat dan sukses," lanjut dia.
Ditemui secara terpisah, Trump mengaku terkejut ketika ditanya tentang reaksinya terhadap diagnosis kanker Biden. "Saya terkejut bahwa publik tidak diberitahu sejak lama," kata Trump saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. (Ant/I-1)