2.480 Personel Dilibatkan dalam Operasi Lalulintas di Jawa Tengah Mulai Senin 14 Juli

9 hours ago 4
2.480 Personel Dilibatkan dalam Operasi Lalulintas di Jawa Tengah Mulai Senin 14 Juli Ilustrasi(https://pusiknas.polri.go.id/)

SETELAH program pemutihan, mulai Senin (14/7) hingga Minggu (27/7) secara serentak kepolisian di Jawa Tengah akan menggelar Operasi Patuh Candi 2025 dengan sasaran selain kelengkapan kendaraan, potensi gangguan menimbulkan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (13/7) sejumlah Polres di jajaran Polda Jawa Tengah telah Latihan Praoperasi (Latpra Ops) sebagai persiapan pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025 yang akan dimulai pada  Senin (14/7) hingga Minggu (27/7) secara serentak di seluruh daerah.

Operasi Patuh Candi 2025 di Jawa Tengah tersebut akan mengerahkan 2.480 personel terdiri atas 240 personel dari tingkat Polda dan 2.240 personel dari jajaran Polres bertujuan menurunkan angka pelanggaran dan fatalitas kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan serta ketertiban dalam berlalulintas.

"Kita telah menggelar latihan praoperasi sebagai persiapan pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025, sehingga mulai besok Senin (14/7) operasi lalulintas telah siap digelar," kata Kepala Polres Jepara Ajun Komisaris Besar Erick Budi Santoso.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Kepala Polres Demak Komisaris Hendrie Suryo Liquisasono bahwa latihan praoperasi tersebut melibatkan seluruh anggota yang akan terlibat dalam Operasi Patuh Candi 2025. "Setiap Satuan Tugas (Satgas) memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai Tupoksi masing-masing," tambahnya.

Kepala Biro (Karo) Ops Polda Jawa Tengah Kombes Basya Radyananda mengatakan Operasi Patuh Candi 2025 akan berlangsung selama 14 hari tersebut merupakan operasi kewilayahan dengan sasaran mencakup seluruh daerah hukum Polda Jawa Tengah yang akan melibatkan. 2.480 personel terdiri dari 240 personel dari tingkat Polda dan 2.240 personel dari jajaran Polres. 

“Operasi ini bertujuan menurunkan angka pelanggaran dan fatalitas kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas,” ujar  Basya Radyananda.

Sasaran kegiatan operasi, menurut Basya Radyananda, meliputi potensi gangguan yang dapat menimbulkan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalulintas seperti pengemudi tanpa SIM, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, mengemudi sambil bermain HP dan pelanggaran rambu lalu lintas.

"Operasi ini adalah perwujudan bahwa Polri harus senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat. Jangan pernah lelah mengabdikan diri untuk masyarakat. Polri harus senantiasa hadir untuk melindungi dan melayani," ujarnya.

Sementara itu Direktur Lalulintas Polda Jawa Tengah Kombes Pratama Adhyasastra mengungkapkan target kegiatan operasi adalah menurunkan jumlah kejadian dan fatalitas korban laka lantas di jalur tol, arteri dan tempat wisata, karena keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada soliditas dan kesungguhan seluruh personel dalam bertugas.

“Kegiatan preventif seperti penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat juga menjadi prioritas. Penegakan hukum dilakukan secara profesional, dengan mengedepankan penggunaan Tilang Elektronik (Etle), ” tambahnya. 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |