2.000 Pasukan Dikerahkan Presiden AS Donald Trump untuk Tangani Protes Penggerebekan Imigrasi

5 hours ago 3
2.000 Pasukan Dikerahkan Presiden AS Donald Trump untuk Tangani Protes Penggerebekan Imigrasi Presiden AS Donald Trump mengerahkan 2.000 pasukan untuk menangani protes yang terus meningkat dampak penggerebekan imigrasi di Los Angeles.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, mengerahkan 2.000 pasukan, Sabtu (7/6), untuk menangani protes yang terus meningkat terhadap penggerebekan penegakan imigrasi di wilayah Los Angeles. Langkah ini disebut Gubernur negara bagian California sebagai "sengaja memancing provokasi."

Menurut laporan, agen federal bentrok dengan kerumunan massa yang marah di sebuah pinggiran kota Los Angeles pada malam kedua protes tersebut. Mereka menembakkan granat kejut (flash-bang) dan menutup sebagian jalan bebas hambatan di tengah penggerebekan terhadap imigran tidak berdokumen.

Konflik terjadi di wilayah Paramount, di mana para demonstran berkumpul dekat sebuah Home Depot yang digunakan sebagai pusat operasi oleh petugas imigrasi federal, demikian diberitakan media Fox 11.

Mereka dihadang agen federal yang mengenakan masker gas, yang kemudian melemparkan granat kejut dan gas air mata ke arah kerumunan, menurut laporan media dan unggahan di media sosial.

Sejak menjabat pada Januari, Presiden Trump dari Partai Republik menepati janjinya untuk mengambil tindakan tegas terhadap masuknya dan keberadaan imigran tidak berdokumen, yang ia samakan dengan "monster" dan "hewan."

Sabtu malam, Trump menandatangani nota perintah pengerahan 2.000 personel Garda Nasional "untuk mengatasi pelanggaran hukum yang dibiarkan membusuk," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam pernyataannya.

“Pemerintahan Trump memiliki kebijakan nol toleransi terhadap tindakan kriminal dan kekerasan, terutama jika kekerasan tersebut ditujukan kepada petugas penegak hukum yang sedang menjalankan tugasnya.”

Penolakan

Sekitar satu jam sebelum Gedung Putih mengonfirmasi pengerahan tersebut, Gubernur California Gavin Newsom dari Partai Demokrat menyatakan penolakannya. “Langkah ini sengaja provokatif dan hanya akan memperburuk ketegangan,” tulisnya di platform media sosial X. “Kami telah berkoordinasi erat dengan pemerintah kota dan kabupaten, dan saat ini tidak ada kebutuhan yang belum terpenuhi.”

Protes ini terjadi sehari setelah agen imigrasi bertopeng dan bersenjata melakukan penggerebekan besar-besaran di tempat kerja di berbagai wilayah Los Angeles, yang memicu kemarahan massa dan kebuntuan selama berjam-jam.

Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengakui bahwa sebagian warga kota merasa “takut” akibat tindakan penegakan hukum federal tersebut.

“Setiap orang memiliki hak untuk melakukan protes secara damai, tetapi izinkan saya menegaskan: kekerasan dan perusakan tidak dapat diterima, dan mereka yang bertanggung jawab akan ditindak,” ujarnya di X.

Blokade Jalan

Wakil Direktur FBI Dan Bongino mengatakan beberapa orang telah ditangkap setelah bentrokan, Jumat (6/6). “Jika kalian membawa kekacauan, kami akan membawa borgol. Hukum dan ketertiban akan menang,” katanya di X.

Pada Sabtu, di tengah teriakan agar agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) angkat kaki, beberapa pengunjuk rasa melambaikan bendera Meksiko sementara yang lain membakar bendera AS, menurut laporan Los Angeles Times.

Blok semen dan troli belanja yang dibalik digunakan sebagai penghalang jalan darurat. Kerumunan mengepung sebuah bus milik Dinas Marshal AS yang keluar dari jalan bebas hambatan terdekat. Otoritas kemudian menutup akses keluar-masuk jalan tersebut untuk mencegah pengunjuk rasa mengambil alih dan membatasi masuknya massa baru.

Gedung Putih mengambil sikap keras terhadap protes ini, dengan Wakil Kepala Staf Stephen Miller menyebutnya sebagai “pemberontakan terhadap hukum dan kedaulatan Amerika Serikat.” 

Los Angeles, kota terbesar kedua di AS, merupakan salah satu kota paling beragam di negara itu. Wilayah Paramount, tempat kejadian berlangsung, berpenduduk sekitar 50.000 orang, dengan sekitar 82 persen merupakan komunitas Hispanik atau Latino, menurut data sensus AS. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |