
MASYARAKAT diimbau untuk berhati-hati beredarnya ayam gelonggongan. Sebelumnya, polisi menangkap pembuat ayam gelonggongan berinisial S, 31, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (27/2) dalam rangka operasi satuan tugas (satgas) pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan memberikan beberapa tips untuk membantu pembeli mengenali ayam gelonggongan.
Ciri-ciri Ayam Gelonggongan
1. Angkat ayam dan perhatikan berapa banyak air yang keluar dari tubuh ayam tersebut.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok, menjelaskan bahwa jika ayam diangkat dan tidak banyak air yang menetes, itu tandanya ayam tersebut tidak gelonggongan. Sebaliknya, ayam gelonggongan biasanya akan mengeluarkan banyak air saat diangkat.
"Kalau ayamnya diangkat dan airnya tidak banyak yang menetes, ya berarti dia tidak gelonggongan," kata Kepala Sudin KPKP Jaksel Hasudungan A. Sidabalok seperti dikutip Antara, Sabtu (1/3).
2. Periksa tekstur ayam
Selain itu, pembeli bisa memeriksa daging ayam sebelum membeli dengan meraba daging ayam apakah terasa basah atau lembap. Daging ayam yang sehat seharusnya tidak terlalu basah. Ayam gelonggongan umumnya memiliki tekstur yang lebih basah karena air yang disuntikkan ke dalam tubuhnya.
3. Bau amis
Hasudungan menambahkan bahwa ayam gelonggongan cenderung memiliki bau amis yang lebih kuat, serta kulit yang terasa lebih licin dibandingkan ayam segar. Jika dimasak, ayam gelonggongan akan menyusut secara signifikan, baik saat direbus maupun digoreng. "Kalau misalnya digoreng itu air itu benar-benar nyiprat," tambahnya.
4. Ada bekas suntikan pada ayam gelonggongan
Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, mengungkapkan bahwa salah satu ciri khas ayam gelonggongan adalah adanya bekas suntikan pada kulit ayam.
"Apabila dia lihat secara detail, di situ yang kami temukan di lapangan ada bekas suntikan," ucap Bima.
Dampak Konsumsi Ayam Gelonggongan
Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan juga memperingatkan bahwa mengonsumsi ayam gelonggongan dapat berisiko menyebabkan kontaminasi bakteri, yang berpotensi membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membeli ayam dari sumber yang terpercaya dan memeriksa ayam dengan seksama sebelum membeli.
Polisi menangkap pembuat ayam gelonggongan berinisial S, 31, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dalam rangka operasi satuan tugas (satgas) pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah. Penangkapan itu terjadi pada Kamis (27/2) dini hari pukul 00.41 WIB.
Pada awalnya, petugas mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku tindak pidana produksi ayam potong diisi dengan air.
Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan omzet penjualan ayam gelonggongan yang diterima oleh pelaku berinisial SY saat melakukan aksinya di Pasar Kebayoran Lama, mencapai Rp10 juta per hari. (Ant/P-4)