
SATU unit kapal kayu yang digunakan kawanan pemburu objek diduga cagar budaya (ODCB) di alur Sungai Batanghari, dibakar puluhan warga Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Jumat (11/4).
Amukan warga yang selama ini sudah resah akibat kegiatan ilegal itu, memaksa tujuh pemburu ODCB yang berada di atas kapal yang dilengkapi mesin penyedot, tunggang-langgang terjun ke dalam sungai. Sampai malam ini, belum diketahui identitas dan nasib ketujuh pemburu harta karun tersebut.
Kapolres Muarojambi, Ajun Komisaris Besar Heri Supriawan, saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (11/4) malam, belum memberikan konfirmasi soal kejadian tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi melalui Paur Penum Bidang Ipda M Maulana K, membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan Maulana, tidak ada laporan korban jiwa atau yang terluka dalam peristiwa pembakaran kapal pemburu ODCB sekitar pukul 11.00 WIB itu.Kondisi kamtibmas di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif, dan aksi kemarahan warga tersebut sudah ditangani pihak Polres Muarojambi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, aksi yang melibatkan sekitar 60 orang warga Desa Gedong Karya itu dipicu keresahan warga terhadap maraknya perburuan beragam barang cagar budaya seperti keramik kuno, dan sejumlah bentuk benda yang berbahan emas berkadar 70 yang diduga terpendam di dasar Sungai Batanghari.
Sebelum salat Jumat, puluhan warga menggunakan kapal pompong mendatangi lokasi perburuan ODCB. Setiba di lokasi, mereka menemukan satu unit kapal kayu sedang beroperasi mencari barang peninggalan purbakala yang bernilai ekonomi tinggi.
Warga berteriak emosi, dan meminta tujuh pria yang berada di kapal pemburu barang antik untuk angkat kaki. Takut amukan warga, ketujuh pria tersebut melompat ke air dan berenang ke pinggir sungai. Selanjutnya, warga Desa Gediong Karya membakar kapal tersebut dan membiarkannya hanyut ke hilir sungai.(E-2)