
ILMUWAN Tiongkok baru-baru ini menemukan virus korona baru yang berasal dari kelelawar, yang diberi nama HKU5-CoV-2.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menekankan lima poin penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia dan dunia. Pertama, virus ini baru sebatas temuan laboratorium dan belum ditemukan kasus infeksi pada manusia.
"Kedua, meskipun reseptornya di manusia sama dengan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, virus ini lebih mirip dengan korona penyebab MERS-CoV," ujar Tjandra saat dihubungi pada Sabtu (1/3).
Dengan dua fakta tersebut, Tjandra menyimpulkan bahwa HKU5-CoV-2 saat ini belum menjadi ancaman penyebaran luas atau berpotensi menjadi wabah.
"Keempat, temuan ini membuka peluang studi lebih lanjut terkait potensi antibodi di masa depan. Kelima, penemuan semacam ini sangat penting karena upaya antisipasi wabah dan pandemi harus dilakukan dengan surveilans ketat, termasuk di seluruh pelosok negeri," tegasnya.
Selain itu, analisis kesehatan masyarakat, klinis, dan genomik yang mendalam harus terus dilakukan. Langkah ini esensial bagi dunia, termasuk Indonesia, dalam menghadapi potensi wabah di masa mendatang.
Sebelumnya, tim ilmuwan yang dipimpin ahli virologi Shi Zhengli dari Laboratorium Guangzhou, bersama para peneliti dari Guangzhou Academy of Sciences, Wuhan University, dan Wuhan Institute of Virology (WIV), mengumumkan temuan virus HKU5-CoV-2 ini. (Z-10)