Trump Umumkan Kesepakatan Dagang Baru AS-Tiongkok: Tanah Jarang dan Visa Mahasiswa Jadi Sorotan

1 day ago 9
 Tanah Jarang dan Visa Mahasiswa Jadi Sorotan Presiden AS Donald Trump menyatakan hubungan dengan Tiongkok membaik setelah tercapainya kesepakatan dagang baru.(freepik)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut hubungan dengan Tiongkok “sangat baik”. Ia mengatakan kedua negara adidaya itu telah mencapai kesepakatan setelah dua hari pembicaraan, yang bertujuan mempertahankan gencatan senjata dalam perang dagang yang merugikan kedua belah pihak.

Trump menyampaikan di platform Truth Social bahwa Tiongkok akan memasok mineral tanah jarang dan magnet. Sedangkan Washington akan mengizinkan mahasiswa Tiongkok tetap menempuh pendidikan di universitas-universitas Amerika.

Pernyataan ini muncul setelah para negosiator utama dari AS dan Tiongkok mengumumkan adanya kesepakatan “kerangka kerja” pada Selasa malam, setelah dua hari pembicaraan maraton di London.

Namun, kesepakatan tersebut tetap menyisakan beberapa tarif yang baru-baru ini diberlakukan antara dua mitra dagang besar itu, dan rincian kesepakatan masih terbatas. "Kesepakatan kami dengan Tiongkok telah selesai," tulis Trump, seraya mencatat bahwa kesepakatan tersebut masih “menunggu persetujuan akhir dari Presiden Xi (Jinping) dan saya.”

“Presiden Xi dan saya akan bekerja sama secara erat untuk membuka akses perdagangan AS ke Tiongkok,” tambah Trump dalam unggahan keduanya.

Indeks saham utama AS sempat menguat pada awal perdagangan, namun akhirnya ditutup melemah.

‘Jalur yang Tepat’

Setelah negosiasi selama lebih dari 20 jam, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Rabu mengatakan pembicaraan tersebut berada “di jalur yang tepat.” “Mereka akan segera menyetujui semua aplikasi untuk magnet dari perusahaan-perusahaan AS,” katanya kepada CNBC, mengenai apa yang akan terjadi setelah Trump dan Xi memberikan lampu hijau atas kesepakatan tersebut.

Ia menambahkan Washington akan mencabut langkah-langkah pembatasannya begitu Beijing bertindak, dan tingkat tarif AS terhadap Tiongkok tidak akan berubah lebih lanjut.

Namun Menteri Keuangan AS Scott Bessent, saat memberikan kesaksian di hadapan beberapa komite Kongres pada Rabu, memperingatkan kesepakatan yang lebih luas dengan Tiongkok akan menjadi “proses yang lebih panjang.”

Ia juga menyatakan penyeimbangan ulang hubungan ekonomi dengan Beijing mungkin terjadi jika Tiongkok terbukti sebagai “mitra yang dapat diandalkan dalam negosiasi perdagangan.”

Negara-negara lain juga dapat memperoleh perpanjangan penangguhan atas kenaikan tarif yang diancamkan jika dinilai "bernegosiasi dengan itikad baik,” katanya.

Trump sebelumnya mengumumkan tarif besar-besaran terhadap sebagian besar mitra dagangnya pada April. Namun menunda kenaikan lebih tinggi terhadap puluhan negara hingga awal Juli seiring berlangsungnya negosiasi.

Dengan Tiongkok, Washington sepakat untuk mengurangi tarif balasan tiga digit dalam pembicaraan di Jenewa bulan lalu. Namun, gencatan mulai retak setelah Trump menuduh Beijing melanggar kesepakatan.

Washington khawatir karena pasokan tanah jarang melambat setelah Beijing pada awal April mewajibkan eksportir domestik untuk mengajukan lisensi — yang secara luas dipandang sebagai respons terhadap tarif AS.

Wall Street Journal melaporkan Tiongkok memberlakukan batas waktu enam bulan pada lisensi ekspor tanah jarang untuk produsen otomotif dan manufaktur AS.

‘Pembicaraan Terbuka’

Mineral tanah jarang digunakan dalam berbagai produk, mulai dari kendaraan listrik, hard drive, turbin angin hingga rudal. Di Truth Social, Trump mengatakan Tiongkok akan memasok “magnet penuh dan semua tanah jarang yang diperlukan” secara langsung.

Washington juga membuat Beijing marah dengan berencana mencabut visa mahasiswa Tiongkok, yang merupakan sumber pendapatan besar bagi universitas-universitas AS.

Namun, Trump menyatakan: “Kami akan memberikan kepada Tiongkok apa yang telah disepakati, termasuk mahasiswa Tiongkok yang menggunakan kampus dan universitas kami.”

Presiden AS itu menambahkan Amerika Serikat menerapkan tarif 55% terhadap barang-barang Tiongkok. Ini merupakan gabungan dari tarif tambahan sebesar 30% yang diberlakukannya tahun ini dan rata-rata dari tarif yang sudah ada sebelumnya, menurut pejabat Gedung Putih.

Sementara itu, Tiongkok mengenakan tarif sebesar 10% terhadap barang-barang dari AS. Besaran tarif tersebut sama seperti yang disepakati sebelumnya dalam gencatan senjata, yang sempat menurunkan tarif AS dari 145% dan tarif dari Tiongkok dari 125%.

Dalam pernyataan media pemerintah Tiongkok yang dirilis pada Rabu, Wakil Perdana Menteri He Lifeng — yang memimpin tim Beijing di London — menekankan perlunya kedua pihak untuk memperkuat kerja sama dalam dialog selanjutnya. Berbicara kepada wartawan di London, Perwakilan Perdagangan Internasional Tiongkok Li Chenggang mengatakan: “Komunikasi kami sangat profesional, rasional, mendalam, dan terbuka.” (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |