Terdampak Efisiensi, Penjualan Toyota di Sumatra Anjlok

8 hours ago 3
Terdampak Efisiensi, Penjualan Toyota di Sumatra Anjlok Mobil Toyota(MI/Yoseph Pencawan)

PASAR mobil Toyota di wilayah Sumatra anjlok sekitar 28% sepanjang kuartal pertama 2025. Penurunan tajam ini dipicu pelemahan daya beli yang diperburuk pemotongan anggaran pemerintah serta ketiadaan produk baru dari Toyota.

"Secara total ada penurunan market sekitar 20% sampai 28% selama kuartal pertama tahun ini di Sumatra," ungkap Regional Business Head Auto2000 Sumatera, Biyouzmal, Senin (16/6).

Auto2000 mencatat penurunan drastis pada pembelian kendaraan dari instansi pemerintah. Selain itu, lesunya bisnis rental mobil yang selama ini bergantung pada anggaran negara turut memperburuk kondisi.

Biyouzmal menjelaskan pelemahan daya beli konsumen sudah terlihat di awal tahun ini. Ketiadaan peluncuran produk anyar dari Toyota juga ikut melemahkan daya tarik pasar.

Situasi tersebut dinilai belum separah saat pandemi covid-19, akan tetapi cukup jarang terjadi dalam kondisi ekonomi normal. Dia menyebut tekanan pasar kini cukup berbeda karena didorong oleh variabel fiskal dan tren kendaraan elektrifikasi.

Kehadiran mobil-mobil buatan pabrikan Tiongkok serta peningkatan minat terhadap mobil listrik memberikan tekanan tambahan. Meski demikian, dia menilai dampaknya belum dominan terhadap pasar utama Toyota.

Namun dia melihat penurunan penjualan mobil bukan hanya terjadi di Sumatra, tetapi juga nasional. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil secara wholesales nasional mencapai 205.160 unit pada kuartal I 2025, turun 4,6% dibanding periode sama tahun lalu.

Toyota tetap memimpin pangsa pasar nasional dengan 33,4%, tetapi tekanan dari merek lain dan pergeseran ke kendaraan listrik makin terasa. Honda mengalami penurunan sebesar 28,7% dan Daihatsu turun 21,9% pada periode yang sama.

Mobil listrik dan hybrid dari pabrikan Tiongkok seperti BYD, Wuling dan Chery menunjukkan lonjakan signifikan. Gaikindo mencatat penjualan mobil listrik mencapai 16.770 unit, naik hampir tiga kali lipat dari tahun lalu.

Biyouzmal meyakini tren pelemahan ini akan mendorong pergeseran strategi industri otomotif secara menyeluruh. Dia juga menyarankan agar pelaku industri lebih adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen dan dinamika kebijakan fiskal.(E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |