
PERTAMINA Patra Niaga Regional Sumbagut berhasil lagi menyandang Proper Emas KLH dalam operasionalnya mendistribusikan BBM. Proper Emas disandang salah satunya melalui teknologi yang mampu menekan emisi rumah kaca di AFT Bandara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Susanto August Satria, mengatakan pihaknya kembali meraih penghargaan kategori emas dalam Anugerah Lingkungan Proper dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Tahun Kerja 2024.
Penghargaan diserahkan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq kepada Region Manager Corporate Operation and Services (COS) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Wawan Hendrawan di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (24/2).
"Ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan konsistensi seluruh tim di unit lokasi dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan sosial di wilayah Sumbagut," terangnya, Selasa (25/2).
Patra Niaga Sumbagut kali ini meraih Proper Emas dengan upayanya menekan emisi rumah kaca di Aviation Fuel Terminal (AFT) Bandara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Kepulauan Riau. Salah satunya dengan program Effi Fuel yang menggunakan teknologi pemantauan bahan bakar secara real-time.
Program ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar melalui pemantauan penggunaan secara langsung dan akurat. Dengan begitu, efisiensi energi dapat ditingkatkan dan emisi rumah kaca dapat dikurangi.
Emisi rumah kaca merujuk pada pelepasan gas-gas yang menyebabkan efek rumah kaca ke atmosfer. Gas-gas itu menangkap panas dari matahari dan menyebabkan peningkatan suhu global yang berdampak pada perubahan iklim.
"Program eco inovasi Effi Fuel berhasil mencatat penurunan Global Warming Potential (GWP) sebesar 3% dengan penurunan total 1,24E-04 kg CO2 eq/kL," ungkap Satria.
Banan Bio Fish
Selain Effi Fuel, Patra Niaga Sumbagut juga menghadirkan program Banana Bio Fish. Program ini dinilai mampu mengubah sub-sistem hidup masyarakat nelayan dengan memanfaatkan limbah batang pisang menjadi produk yang bernilai jual.
Kelompok Bank Sampah Kimara mengolah limbah batang pisang menjadi produk Banana Bio Fish. Dampak positif terhadap lingkungan dari kegiatan ini adalah penyerapan karbon hingga 710,035 kilogram per tahun.
Kegiatan Bank Sampah Kimara juga dapat mengurangi gas metana sampai 1.378,125 kg CO2 per bulan. Sehingga selain dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi, program itu juga dinilai berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Dari sisi ekonomi, program itu pun memberi dampak positif. Sebelum intervensi program, panen ikan bawal membutuhkan waktu selama 7-9 bulan dengan pakan hingga 500 kilogram. Namun setelah intervensi program, ikan sudah bisa dipanen dalam waktu 5-6 bulan dengan hanya menghabiskan pakan sebanyak 100-200 kilogram.
Kementerian Lingkungan Hidup juga mengganjar Patra Niaga Sumbagut dengan Proper Hijau untuk 10 terminal bahan bakarnya. Yakni AFT Minangkabau, Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Fuel Terminal (FT) Medan, FT Sei Siak, FT Pematangsiantar, IT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Sabang, FT Meulaboh dan FT Krueng Raya.
Satria memastikan pihaknya tidak hanya berfokus pada kegiatan bisnis. Namun juga tetap berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan. "Penghargaan 1 Proper emas dan 10 Proper hijau ini bukan hanya milik kami, tetapi juga hasil dari kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat," pungkasnya.
Proper merupakan penilaian pemerintah terhadap kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Peringkat tertinggi penghargaan ini adalah Emas, dikuti status Hijau, Biru, Merah dan Hitam sebagai yang terburuk.
Ini kali kedua berturut-turut Pertamina Patra Niaga Sumbagut tercatat meraih Proper Emas. Penghargaan serupa diraih pada Tahun Kerja 2023 melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau di Sumatera Barat. (E-2)