Pemerintah Optimistis Ekonomi Tetap Sesuai Target

6 hours ago 5
Pemerintah Optimistis Ekonomi Tetap Sesuai Target Suasana kota Jakarta yang penuh gedung bertingkat dan pemukiman penduduk(MI/Ramdani)

PEMERINTAH tetap optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Itu dinilai dapat dicapai dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global. 

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, optimisme tersebut juga muncul dari laporan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Kendati lembaga pemberi pinjaman itu merevisi proyeksi ekonomi Indonesia, namun koreksi yang dilakukan tak sedalam negara-negara lain. 

"Outlook-nya IMF itu dan kita masih jauh lebih baik, turun hanya 0,4% poin persentase. Global outlook ekonominya turun dari 3,3% menjadi 2,8%, jadi kalau dibanding dengan outlook ekonomi negara-negara besar dan dunia, ekonomi kita masih optimis," ujarnya kepada pewarta di kantornya, Selasa (29/4).

Meski begitu, Susiwijono mengakui pemerintah terus memantau perkembangan dunia yang terjadi. Terlebih ketidakpastian terus terjadi dan meningkat setelah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal yang memicu perang dagang. 

Karenanya, perkembangan ekonomi itu juga ditentukan oleh kerja-kerja yang dilakukan oleh Indonesia dalam bernegosiasi dengan Negeri Paman Sam. Sejauh ini, upaya tersebut dinilai menjanjikan lantaran mendapatkan sambutan positif dari pemerintah AS.

Sementara dari sisi domestik, kata pria yang karib disapa Susi itu, pemerintah tetap mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama perekonomian. Itu juga diikuti dengan investasi yang trennya dalam beberapa waktu terakhir terbilang mencatatkan kinerja positif. 

"Dari sekian dekade ini kalau dilihat struktur PDB kita beda dengan negara lain, ketergantungan global economy, dinamika global, tidak setinggi negara lain. Domestic market kita kuat, spending public consumption kita tinggi sharenya ke PDB, jadi relatif lebih resilien ketimbang ekonomi negara lain mestinya," pungkas Susi. (Mir/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |