Mural Sepanjang 100 Meter Dijadikan Ikon Bandung Selatan

5 hours ago 3
Mural Sepanjang 100 Meter Dijadikan Ikon Bandung Selatan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan (empat dari kanan) dan jajarannya serta seniman mural Kapten John Martono (enam dari kanan) di depan Tembok Mural Lodaya, Kota Bandung, Selasa (29/4).(Dok. Diskominfo Kota Bandung)

JALAN Lodaya, Kota Bandung, Jawa Barat kini memiliki mural sepanjang 100 meter dan tinggi 3 meter. Mural yang disebut Tembok Mural Lodaya itu menjadi ikon baru Bandung Selatan. Mengusung tema olahraga, mural itu digarap oleh oleh seniman mural Kapten John Martono.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat meresmikan Tembok Mural Lodaya Selasa (29/3) April 2025 mengungkapkan, peresmian mural ini merupakan bagian dari upaya mempercantik wajah kota dengan karya seni yang berkualitas. "Ini adalah upaya kita membangun landmark di Bandung Selatan, melibatkan seniman asli Bandung yang memang besar dan belajar di kota ini," tutur Farhan.

Di mural tersebut digambarkan berbagai cabang olahraga, seperti sepak bola, bulu tangkis, dan bersepeda. Tema ini memperlihatkan keterkaitan erat antara olahraga dan seni dalam budaya masyarakat Bandung.

Lebih lanjut, Farhan menyebut pentingnya membedakan antara mural sebagai karya seni dengan vandalisme. Ia berharap warga sekitar ikut menjaga mural ini dari kemungkinan perusakan. "Kalau mural itu dibuat untuk mempercantik dan menjadi identitas tempat. Sedangkan vandalisme justru merusak keindahan kota," tegas Farhan.

Farhan pun meminta kepada aparat kelurahan dan RW setempat untuk melakukan patroli rutin. Ia percaya, kesadaran warga adalah kunci utama menjaga ruang publik.

"Kita tidak butuh pagar besi atau kawat berduri. Yang menjaga mural ini adalah hati kita sendiri," ucap Farhan yang menungkapkan bahwa pembangunan mural Lodaya itu menjadi bagian dari program kerja 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.

Kepala Dinas SDA, Bina Marga, dan Binamarga (DSDABM), Didi Ruswandi menjelaskan, mural itu melengkapi pembangunan trotoar sepanjang 792 meter di Jalan Lodaya yang selesai pada 2024 lalu. Konsep pembangunan ini menggunakan prinsip "urban acupuncture", yaitu memperbaiki titik-titik tertentu di kota untuk menghasilkan dampak positif yang meluas. "Seperti akupuntur pada tubuh manusia, kita sentuh titik-titik penting untuk membuat kota lebih sehat dan nyaman," katanya. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |