
KANTOR Kementerian Agama Jawa Barat (Jabar) mencatat ratusan calon jemaah haji memilih menunda keberangkatan ke Tanah Suci tahun ini. Para calon jemaah haji yang menunda ini tersebar dari berbagai wilayah di Jabar. Hanya saja, ada beberapa daerah dengan jumlah yang terbanyak, yaitu Bekasi, Bandung dan Cirebon.
“Kalau dari perhitungan kuota ada 80 yang belum terserap. Tapi dari total keseluruhan itu memang ada beberapa ratus yang melakukan penundaan. Jadi, 80 itu adalah sisa kuota yang tidak terserap,” ungkap Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian Selasa (29/4).
Menurut Novia, Kota Bekasi, Kabupaten Cirebon dan Kota Bandung itu tiga kabupaten/kota yang cukup besar dari jumlah jemaah yang tidak melakukan pelunasan dengan berbagai macam alasan, seperti kedinasan, kesehatan dan biaya. Selain itu, ada juga jemaah haji asal Bekasi yang menunda keberangkatan karena faktor bencana alam banjir.
“Kota Bekasi terjadi musibah banjir sehingga itu mengakibatkan pada tahun ini banyak dari jemaah yang memang seharusnya melunasi mereka memilih untuk memperbaiki dulu rumah yang terkena musibah banjir ini,” ujar Novian.
Novian melanjutkan, bagi jemaah yang menunda keberangkatan, kuotanya akan tetap dapat digunakan pada musim haji tahun depan, sesuai dengan nomor antrean yang sudah dimiliki. “Jadi posisinya tidak batal. Ketika tahun depan mereka siap untuk melunasi, itu mendapatkan prioritas untuk keberangkatan,” terang Novian.
Sementara itu, kekosongan kuota dari yang menunda keberangkatan, lanjut Novian, akan diisi oleh kuota cadangan. Calon jemaah haji cadangan ini pun harus segera melakukan pelunasan. Nomor urut di bawah itu akan naik ke atas menggantikan, pelunasan sampai 2 Mei 2025 mendatang.
Di tempat terpisah Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan dibandingkan musim haji 2024, pada tahun ini jumlah jemaah haji asal Kota Bandung meningkat. Tahun ini jumlah jemaah mencapai 2.455 orang dan tergabung dalam 7 kloter, mereka akan masuk dalam embarkasi Bekasi dan terbang melalui Bandara Soekarno Hatta.
“Berdasarkan data dari Kemenag ada peningkatan jumlah jemaah haji asal Kota Bandung pada tahun 2025 ini dibandingkan dengan musim haji tahun lalu. Namun meski ada peningkatan antrean daftar tunggu calon haji Kota Bandung masih cukup lama yaitu mencapai lebih dari 20 tahun jadi antrean masih panjang. Kalau dilihat dari jumlah yang daftar dari 54 ribu tiap tahun rata-rata 2.400 maka 25 tahun,” jelas Farhan.
Farhan pun meminta warga kota Bandung untuk selalu sabar untuk menunggu kesempatan pergi ke Tanah Suci. Untuk tahun ini pelaksanaan haji tahun masih mengedepankan tema ramah lansia. Karenanya dia sangat mengapresiasi bagaimana langkah pemerintah memperhatikan kesehatan bagi para calon jemaah haji, terutama lansia. (E-2)