
KEMENTERIAN Kebudayaan menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik secara politik, kemanusiaan, maupun kebudayaan. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyampaikan hal ini dalam pertemuan kehormatan dengan Duta Besar Negara Palestina untuk Republik Indonesia, Dr. Zuhair Alshun, yang berlangsung di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang terselenggara ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat diplomasi dan solidaritas terhadap perjuangan Palestina, khususnya di Gaza.
“Saya sangat menghargai kunjungan ini yang mencerminkan persahabatan yang kuat dan abadi antara kedua negara kita,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (18/4).
Fadli Zon juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban jiwa dan penderitaan rakyat sipil di Gaza.
"Ketidakadilan di Palestina menunjukkan kenyataan yang sangat mengkhawatirkan, dunia bukan hanya menyaksikan bencana kemanusiaan, tetapi juga upaya sistematis untuk menghapuskan seluruh peradaban. Yang terjadi bukan hanya genosida terhadap suatu bangsa, tetapi juga genosida terhadap kebudayaan dan peradaban mereka," tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti keprihatinan mendalam atas ketidakadilan dan kekerasan yang terus berlangsung di Palestina. Ia menegaskan keberpihakan Pemerintah Indonesia dalam perjuangan negara Palestina.
“Pemerintah Indonesia berdiri kokoh bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka yang adil dan sah untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan penuh. Presiden Prabowo, dalam kunjungannya ke Timur Tengah dan Turki baru-baru ini, dengan jelas menyampaikan posisi prinsipil Indonesia, bahwa dukungan kami terhadap perjuangan Palestina berakar pada konstitusi kami, pada sejarah solidaritas dengan bangsa-bangsa yang tertindas, dan pada kewajiban moral kami sebagai bagian dari komunitas internasional,” tegasnya.
Selama puluhan tahun, di tengah kehancuran infrastruktur dan krisis kemanusiaan yang memburuk, berbagai situs bersejarah, ruang budaya, tokoh budaya Palestina, dan pusat komunitas yang penting bagi identitas Palestina telah menjadi sasaran penghancuran secara sengaja.
“Saya mencatat dari laporan Institute for Palestine Studies bahwa hingga awal tahun 2025, sedikitnya 195 situs warisan budaya di Gaza telah hancur. Situs-situs ini mencakup rumah ibadah lintas agama, museum, zona arkeologi, perpustakaan komunitas, hingga galeri seni kontemporer. Termasuk di antaranya Masjid Agung Omari, Gereja Santo Porphyrius, Pusat Kebudayaan Al-Meshal di Kota Gaza, Pusat dan Museum Kebudayaan Rashad al-Shawa, Perpustakaan Al-Qarar, dan masih banyak lagi”, papar Fadli Zon.
Dia juga mencatat sedikitnya 50 tokoh budaya Palestina yang telah gugur, di antara mereka adalah penyair dan cendekia sastra Refaat Alareer, jurnalis dan pengarsip sejarah lisan Safa Joudeh, arsitek warisan budaya Khaled Sabawi, seniman mural komunitas Hisham al-Hawajri, aktivis budaya dan pejuang hak perempuan Mona El-Farra, penulis naskah drama Adel Al-Jabari, sutradara dokumenter Salah Abu Saif, dan pendidik budaya anak-anak Maisara Al-Akhras.
"Apa yang terjadi di Palestina bukan hanya krisis kemanusiaan, tetapi juga serangan terhadap peradaban, terhadap memori kolektif, identitas budaya, dan tempat yang sah dalam sejarah umat manusia," ujarnya.
Fadli Zon menegaskan kembali komitmen penuh untuk memperkuat dan memperluas kerja sama kebudayaan dengan Palestina sebagai pilar penting solidaritas kedua negara.
"Hubungan kebudayaan kita bukan sekadar simbolis, tetapi merupakan ekspresi mendalam dari nilai-nilai bersama dan rasa persaudaraan yang kokoh. Untuk itu, saya menegaskan bahwa solidaritas kita terhadap Palestina tidak hanya bersifat politik dan kemanusiaan, tetapi juga kebudayaan dan peradaban,” tegasnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan, Kementerian Kebudayaan mengusulkan penguatan kerja sama budaya dengan Palestina, antara lain melalui penyelenggaraan pameran seni, pemutaran film dan dokumenter, serta festival sastra, penerjemahan buku, dan publikasi, agar suara-suara dari Palestina dapat diakses oleh pembaca Indonesia dengan menghadirkan penulis Palestina dalam pembacaan publik dan diskusi karya mereka.
Fadli Zon menegaskan kembali bahwa Kementerian Kebudayaan siap memperluas ruang kerja sama dan diplomasi budaya dengan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.
“Saya ingin kembali menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan berkomitmen kuat untuk terus melanjutkan dan memperluas kerja sama melalui diplomasi budaya, kita akan menciptakan lebih banyak ruang untuk memperkenalkan kekayaan warisan dan ketangguhan rakyat Palestina kepada masyarakat Indonesia. Kita akan terus berjalan bersama dengan harapan dan tekad, untuk memperjuangkan perdamaian yang adil dan abadi serta kemerdekaan penuh bagi Palestina,” tutupnya. (H-2)