
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi isu terkait kemungkinan dirinya terkena perombakan atau reshuffle kabinet. Airlangga mengaku tidak mengetahui informasi tersebut.
“Enggak paham,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (22/5).
Saat ditanya mengenai kabar dirinya akan ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Airlangga tidak memberikan jawaban. Ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari awak media.
Secara terpisah, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga menanggapi isu reshuffle kabinet. Ia menegaskan bahwa kewenangan perombakan kabinet sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita itu jangan berpikir atau bertindak melampaui batas kewenangan. Kewenangan itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden,” kata Bahlil.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan perpindahan pos kementerian dalam waktu dekat, Bahlil hanya memberikan gestur melambaikan tangan tanpa komentar lebih lanjut.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menyebut bahwa deklarasi dukungan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029 bukanlah tanpa alasan. Menurutnya, dukungan dini tersebut menjadi sinyal kuat bahwa reshuffle kabinet akan segera dilakukan.
“Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal. Dukungan yang diberikan partai-partai besar ini menjadi pertanda bahwa reshuffle sebentar lagi akan berlangsung,” ujar Hensat, dikutip dari Media Indonesia, Minggu (4/5). (Bob/P-2)