
Kepolisian Resor Cimahi, Jawa Barat, telah memeriksa 13 saksi yang terdiri atas delapan guru dan lima siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, Jawa Barat. Mereka diperiksa dalam penyelidikan kasus tewasnya seorang siswa berinisial MRD (17) saat memerankan adegan bunuh diri pada kegiatan pentas seni maut.
Kepala Polres Cimahi Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD.
"MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya," kata Tri di Cimahi, Selasa (25/2).
Menurut keterangan para saksi, gunting tersebut dipinjam korban dari temannya tanpa sepengetahuan guru. Meskipun MRD sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
"Dia tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," kata Tri.
Kapolres menjelaskan bahwa para saksi awalnya mengira kejadian tersebut masih bagian dari adegan drama karena berlangsung saat pentas seni sekolah. Korban MRD diketahui sempat berdiri dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal dunia.
Penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk properti yang digunakan dalam adegan drama pentas seni maut yang bertema kenakalan remaja itu.
"Polisi masih mendalami isi naskah dan kronologi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian siswa tersebut. Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai," tandasnya. (Ant/E-3)