
DALAM khazanah spiritual Islam, sholawat memiliki kedudukan yang istimewa. Ia bukan sekadar ungkapan cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, melainkan juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih syafaat, serta memohon keberkahan dalam hidup. Di antara beragam jenis sholawat yang ada, Sholawat Fatih menempati posisi yang unik dan banyak diamalkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Sholawat ini dikenal karena keutamaan dan fadhilahnya yang luar biasa, serta dianggap sebagai kunci pembuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Sejarah dan Asal-Usul Sholawat Fatih
Asal-usul Sholawat Fatih tidak dapat ditelusuri secara pasti hingga masa Rasulullah SAW atau para sahabat. Namun, riwayat yang beredar menyebutkan bahwa sholawat ini pertama kali diajarkan oleh seorang waliyullah bernama Syekh Muhammad Syamsuddin bin Abi al-Hasan al-Bakri. Beliau menerima sholawat ini langsung dari Rasulullah SAW dalam keadaan yaqazah (terjaga, bukan mimpi). Syekh Muhammad Syamsuddin al-Bakri kemudian menyebarkan sholawat ini kepada murid-muridnya dan masyarakat luas, sehingga Sholawat Fatih menjadi populer dan diamalkan oleh banyak umat Muslim hingga saat ini.
Meskipun asal-usulnya tidak secara langsung berasal dari masa Nabi, Sholawat Fatih tetap diakui dan diamalkan oleh banyak ulama dan tokoh agama. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa segala bentuk sholawat yang mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW adalah baik dan dianjurkan, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Lafadz Sholawat Fatih dan Artinya
Berikut adalah lafadz Sholawat Fatih beserta artinya:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلٰى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma sholli wa sallim wa barik 'ala sayyidina Muhammadinil fatihi lima ughliqo wal khotimi lima sabaqo nashiril haqqi bil haqqi wal hadi ila sirotikal mustaqim wa 'ala alihi haqqo qodrihi wa miq darihil 'adzim.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka bagi apa yang terkunci, penutup bagi apa yang telah lalu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan pembimbing menuju jalan-Mu yang lurus. Limpahkan pula kepada keluarganya sesuai dengan hak derajatnya dan kedudukannya yang agung.
Keutamaan dan Fadhilah Sholawat Fatih
Sholawat Fatih memiliki banyak keutamaan dan fadhilah yang diyakini oleh para pengamalnya. Di antara keutamaan tersebut adalah:
- Pembuka Pintu Rahmat dan Keberkahan: Sholawat Fatih diyakini sebagai kunci pembuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Dengan mengamalkan sholawat ini secara rutin, seseorang diharapkan dapat meraih keberkahan dalam segala aspek kehidupannya, baik dunia maupun akhirat.
- Penghapus Dosa dan Kesalahan: Membaca Sholawat Fatih dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Allah SWT akan menghapus dosa-dosa orang yang senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Peningkat Derajat dan Kedudukan: Sholawat Fatih dapat mengangkat derajat dan kedudukan seseorang di sisi Allah SWT. Dengan semakin banyak bersholawat, semakin tinggi pula derajat yang akan diraih di akhirat kelak.
- Pelepas Kesulitan dan Kesusahan: Mengamalkan Sholawat Fatih dapat membantu seseorang dalam mengatasi berbagai kesulitan dan kesusahan hidup. Allah SWT akan memberikan kemudahan dan jalan keluar bagi orang yang senantiasa mengingat-Nya dan bersholawat kepada Nabi-Nya.
- Pencapaian Hajat dan Keinginan: Sholawat Fatih dapat menjadi wasilah untuk memohon kepada Allah SWT agar hajat dan keinginan dapat segera tercapai. Dengan keyakinan dan keikhlasan, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa orang yang bersholawat.
- Penyembuh Penyakit: Sholawat Fatih juga diyakini memiliki khasiat sebagai penyembuh berbagai penyakit. Dengan membaca sholawat ini dan memohon kesembuhan kepada Allah SWT, penyakit yang diderita dapat diangkat dan disembuhkan.
- Pelindung dari Bahaya dan Musibah: Mengamalkan Sholawat Fatih dapat menjadi pelindung dari berbagai bahaya dan musibah yang mengancam. Allah SWT akan menjaga dan melindungi orang yang senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad SAW: Salah satu keutamaan terbesar dari bersholawat adalah mendapatkan syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat kelak. Dengan syafaat Nabi, seseorang dapat terhindar dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga.
Cara Mengamalkan Sholawat Fatih
Sholawat Fatih dapat diamalkan dengan berbagai cara, di antaranya:
- Dibaca secara rutin setiap hari: Sholawat Fatih dapat dibaca setiap hari, baik pagi, siang, sore, maupun malam. Jumlah bacaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, namun dianjurkan untuk membaca sebanyak mungkin.
- Dibaca setelah sholat fardhu: Sholawat Fatih dapat dibaca setelah selesai melaksanakan sholat fardhu. Hal ini dapat menjadi amalan tambahan untuk meningkatkan pahala dan keberkahan.
- Dibaca saat menghadapi kesulitan: Sholawat Fatih dapat dibaca saat sedang menghadapi kesulitan atau masalah dalam hidup. Dengan membaca sholawat ini, diharapkan Allah SWT akan memberikan kemudahan dan jalan keluar.
- Dibaca saat memohon hajat: Sholawat Fatih dapat dibaca saat sedang memohon hajat atau keinginan kepada Allah SWT. Dengan membaca sholawat ini, diharapkan Allah SWT akan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan.
- Dibaca bersama-sama (berjamaah): Sholawat Fatih dapat dibaca bersama-sama dengan orang lain (berjamaah). Hal ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan keberkahan dalam membaca sholawat.
Dalam mengamalkan Sholawat Fatih, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
- Niat yang ikhlas: Niatkan membaca Sholawat Fatih semata-mata karena Allah SWT dan untuk mendapatkan ridha-Nya. Jangan membaca sholawat karena tujuan duniawi atau riya (ingin dipuji).
- Keyakinan yang kuat: Yakinlah bahwa Sholawat Fatih memiliki keutamaan dan fadhilah yang besar. Dengan keyakinan yang kuat, amalan sholawat akan lebih bermakna dan memberikan hasil yang optimal.
- Khusyuk dan tadabbur: Bacalah Sholawat Fatih dengan khusyuk dan tadabbur (merenungkan) maknanya. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas sholawat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Istiqomah: Amalkan Sholawat Fatih secara istiqomah (berkelanjutan). Jangan hanya membaca sholawat saat sedang ada masalah atau kebutuhan saja, tetapi jadikanlah sholawat sebagai amalan rutin sehari-hari.
Adab dalam Membaca Sholawat
Selain memperhatikan cara mengamalkan Sholawat Fatih, penting juga untuk memperhatikan adab (etika) dalam membaca sholawat. Beberapa adab yang perlu diperhatikan adalah:
- Berwudhu sebelum membaca sholawat: Dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum membaca sholawat. Hal ini akan membuat hati lebih bersih dan khusyuk dalam beribadah.
- Menghadap kiblat: Saat membaca sholawat, sebaiknya menghadap kiblat. Kiblat adalah arah yang paling mulia dalam Islam, sehingga menghadap kiblat saat beribadah akan meningkatkan kekhusyukan.
- Berpakaian yang sopan: Saat membaca sholawat, sebaiknya mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
- Membaca dengan suara yang jelas dan merdu: Bacalah sholawat dengan suara yang jelas dan merdu. Hal ini akan membuat sholawat lebih indah dan menyentuh hati.
- Tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat: Saat membaca sholawat, hindari berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Fokuskan pikiran dan hati hanya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
- Menjaga kebersihan tempat membaca sholawat: Pastikan tempat membaca sholawat dalam keadaan bersih dan suci. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat yang digunakan untuk beribadah.
Perbedaan Pendapat Ulama tentang Sholawat Fatih
Meskipun Sholawat Fatih banyak diamalkan oleh umat Muslim, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan keutamaan sholawat ini. Sebagian ulama membolehkan dan menganjurkan pengamalan Sholawat Fatih, dengan alasan bahwa sholawat ini mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka juga berpendapat bahwa keutamaan dan fadhilah yang disebutkan dalam riwayat tentang Sholawat Fatih dapat dipercaya, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Namun, sebagian ulama lainnya melarang atau tidak menganjurkan pengamalan Sholawat Fatih. Mereka berpendapat bahwa asal-usul sholawat ini tidak jelas dan tidak ada dalil yang shahih (kuat) dari Al-Qur'an dan hadis yang mendukung keutamaan dan fadhilahnya. Mereka juga khawatir bahwa pengamalan Sholawat Fatih dapat menimbulkan bid'ah (perbuatan baru dalam agama yang tidak ada contohnya dari Nabi) dan ghuluw (berlebihan dalam mengagungkan Nabi).
Perbedaan pendapat ini merupakan hal yang wajar dalam khazanah keilmuan Islam. Umat Muslim diberikan kebebasan untuk memilih pendapat yang dianggap paling sesuai dengan keyakinan dan pemahaman masing-masing. Namun, dalam memilih dan mengamalkan suatu amalan, penting untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan ijma' (kesepakatan) ulama.
Kesimpulan
Sholawat Fatih adalah salah satu jenis sholawat yang banyak diamalkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Sholawat ini dikenal karena keutamaan dan fadhilahnya yang luar biasa, serta dianggap sebagai kunci pembuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan keutamaan sholawat ini, Sholawat Fatih tetap dapat diamalkan dengan niat yang ikhlas, keyakinan yang kuat, dan adab yang baik.
Dalam mengamalkan Sholawat Fatih atau jenis sholawat lainnya, penting untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam dan mengikuti tuntunan para ulama yangSaleh. Dengan demikian, amalan sholawat yang kita lakukan akan lebih bermakna dan memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri maupun orang lain.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang Sholawat Fatih. Wallahu a'lam bish-shawab.
Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dari ulama atau tokoh agama yang kompeten. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ulama atau tokoh agama yang terpercaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Sholawat Fatih dan amalan-amalan lainnya dalam Islam. (Z-4)