
Shalat Witir, sebagai penutup rangkaian ibadah malam, memiliki keistimewaan tersendiri dalam ajaran Islam. Ibadah sunnah ini, yang secara harfiah berarti ganjil, dilaksanakan sebagai penutup shalat malam, seperti tahajud, hajat, atau shalat sunnah lainnya. Keutamaan shalat Witir sangat ditekankan, bahkan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, baik dalam keadaan mukim (tidak bepergian) maupun dalam perjalanan (safar). Melaksanakan shalat Witir tiga rakaat adalah salah satu cara yang umum dilakukan, dan tata caranya memiliki kekhususan yang perlu diperhatikan agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT.
Niat Shalat Witir 3 Rakaat
Niat merupakan fondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk shalat Witir. Niat diucapkan dalam hati, sebagai bentuk kesungguhan dan tujuan kita menghadap Allah SWT. Untuk shalat Witir 3 rakaat, terdapat perbedaan niat antara yang dikerjakan dengan satu salam (langsung 3 rakaat) dan yang dikerjakan dengan dua salam (2 rakaat kemudian 1 rakaat). Berikut adalah lafadz niatnya:
Niat Shalat Witir 3 Rakaat dengan Satu Salam:
Ushalli sunnatal witri thalaatha raka'atin mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Niat Shalat Witir 2 Rakaat (Salam Pertama):
Ushalli sunnatal witri rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Niat Shalat Witir 1 Rakaat (Salam Kedua):
Ushalli sunnatal witri rak'atan mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat shalat sunnah Witir satu rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Penting untuk diingat bahwa niat yang paling utama adalah yang terucap dalam hati. Mengucapkan niat dengan lisan (talaffudz) hukumnya sunnah, sebagai penguat niat yang ada di dalam hati.
Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat dengan Satu Salam
Melaksanakan shalat Witir 3 rakaat dengan satu salam memiliki tata cara yang sedikit berbeda dengan shalat fardhu. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Berdiri Tegak Menghadap Kiblat: Pastikan tubuh dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar, serta mengenakan pakaian yang bersih dan menutup aurat.
- Niat: Ucapkan niat shalat Witir 3 rakaat dalam hati.
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil mengucapkan Allahu Akbar.
- Membaca Doa Iftitah: Doa iftitah hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dibaca.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Al-Fatihah adalah rukun shalat yang wajib dibaca di setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek: Dianjurkan membaca surat pendek setelah Al-Fatihah. Pada rakaat pertama, bisa membaca surat Al-A'la.
- Ruku': Membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut, punggung lurus, dan mengucapkan Subhana rabbiyal 'adzimi wabihamdih sebanyak tiga kali.
- I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga dan mengucapkan Sami'allahu liman hamidah. Kemudian, setelah berdiri tegak, mengucapkan Rabbana lakal hamdu mil'as samawati wa mil'al ardhi wa mil'a ma syi'ta min syai'in ba'du.
- Sujud: Meletakkan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kaki di atas sajadah. Mengucapkan Subhana rabbiyal a'la wabihamdih sebanyak tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri yang dilipat) dengan kaki kanan ditegakkan. Mengucapkan Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa'fu 'anni.
- Sujud Kedua: Melakukan sujud seperti sebelumnya.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat kedua.
- Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek: Seperti pada rakaat pertama, membaca Al-Fatihah dan surat pendek. Pada rakaat kedua, bisa membaca surat Al-Kafirun.
- Melakukan Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Seperti pada rakaat pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Ketiga: Bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat ketiga.
- Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek: Seperti pada rakaat pertama dan kedua, membaca Al-Fatihah dan surat pendek. Pada rakaat ketiga, bisa membaca surat Al-Ikhlas.
- Melakukan Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Seperti pada rakaat pertama dan kedua.
- Tasyahud Akhir: Duduk tawarruk (duduk dengan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan) dan membaca tasyahud akhir.
- Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat dengan Dua Salam
Cara lain untuk melaksanakan shalat Witir 3 rakaat adalah dengan dua salam, yaitu mengerjakan 2 rakaat kemudian salam, dilanjutkan dengan 1 rakaat kemudian salam. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Melaksanakan Shalat 2 Rakaat: Melakukan shalat 2 rakaat seperti shalat sunnah biasa, dengan niat shalat Witir 2 rakaat.
- Salam: Setelah tasyahud akhir pada rakaat kedua, mengucapkan salam.
- Melaksanakan Shalat 1 Rakaat: Melakukan shalat 1 rakaat dengan niat shalat Witir 1 rakaat.
- Salam: Setelah tasyahud akhir pada rakaat pertama, mengucapkan salam.
Pada shalat Witir 2 rakaat, dianjurkan membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama dan surat Al-Kafirun pada rakaat kedua. Sedangkan pada shalat Witir 1 rakaat, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Doa Setelah Shalat Witir
Setelah selesai melaksanakan shalat Witir, sangat dianjurkan untuk membaca doa. Doa setelah shalat Witir merupakan kesempatan untuk memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan kepada Allah SWT. Berikut adalah salah satu contoh doa setelah shalat Witir:
Allahumma inni a'udzu biridhaka min sakhatika, wa bimu'afatika min 'uqubatika, wa a'udzu bika minka, la uhsi tsanaan 'alaika anta kama atsnaita 'ala nafsika.
Artinya: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.
Selain doa di atas, kita juga bisa membaca doa-doa lain yang kita inginkan, memohon kepada Allah SWT segala kebaikan dunia dan akhirat. Berdoa dengan khusyuk dan penuh harap, karena Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.
Keutamaan Shalat Witir
Shalat Witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Dicintai Allah SWT: Shalat Witir merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah SWT.
- Menghapus Dosa: Melaksanakan shalat Witir dengan ikhlas dapat menghapus dosa-dosa kecil.
- Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Shalat Witir merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mendapatkan Pahala yang Besar: Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang melaksanakan shalat Witir.
- Menjadi Penutup Shalat Malam: Shalat Witir menjadi penutup yang sempurna bagi rangkaian ibadah malam.
Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah itu ganjil (witir) dan menyukai yang ganjil. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa shalat Witir memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita senantiasa menjaga dan melaksanakan shalat Witir, sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT dan sebagai upaya untuk meraih ridha-Nya.
Waktu Pelaksanaan Shalat Witir
Waktu pelaksanaan shalat Witir adalah setelah shalat Isya hingga terbit fajar. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat Witir adalah di sepertiga malam terakhir, setelah melaksanakan shalat tahajud. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Rabb kita tabaraka wa ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.' (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang khawatir tidak bisa bangun di sepertiga malam terakhir, maka ia boleh melaksanakan shalat Witir sebelum tidur. Namun, jika ia yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir, maka lebih utama untuk menunda pelaksanaan shalat Witir hingga waktu tersebut.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Shalat Witir
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat Witir:
- Menjaga Kekhusyukan: Usahakan untuk melaksanakan shalat Witir dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
- Membaca Surat dengan Tartil: Bacalah surat-surat Al-Qur'an dengan tartil (perlahan dan jelas).
- Memperbanyak Doa: Perbanyaklah berdoa setelah shalat Witir, memohon kepada Allah SWT segala kebaikan dunia dan akhirat.
- Menjaga Keistiqamahan: Berusahalah untuk menjaga keistiqamahan dalam melaksanakan shalat Witir setiap malam.
- Memahami Makna Bacaan Shalat: Berusahalah untuk memahami makna dari setiap bacaan dalam shalat, agar shalat kita lebih bermakna dan khusyuk.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan shalat Witir yang kita laksanakan dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Kesimpulan
Shalat Witir merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan sebagai penutup shalat malam. Melaksanakan shalat Witir 3 rakaat adalah salah satu cara yang umum dilakukan, dan tata caranya memiliki kekhususan yang perlu diperhatikan. Dengan memahami niat, tata cara, doa, keutamaan, waktu pelaksanaan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat Witir, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan meraih ridha Allah SWT. Mari kita jadikan shalat Witir sebagai bagian dari rutinitas ibadah kita sehari-hari, sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT dan sebagai upaya untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.