
SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau rencana lokasi Sekolah Rakyat yang ada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3). Seskab Teddy dan Mensos Gus Ipul meninjau pula berbagai fasilitas penunjang sekolah, termasuk asrama.
"Secara umum tempat ini siap dijadikan salah satu lokasi sekolah rakyat. Tadi Pak Teddy juga menyatakan Alhamdulillah ini (STPL) cukup bagus untuk memulai sekolah rakyat," kata Gus Ipul dalam keterangan pers. Usai meninjau ruang kelas, Gus Ipul dan Teddy melihat kondisi asrama, ruang makan, lapangan olah raga, tempat ibadah dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Mengendarai golf car, Teddy, dan Gus Ipul mengelilingi kompleks STPL seluas 16 hektare. Sebelum mengakhiri peninjauan, mereka pun menunaikan salat zuhur berjamaah di Masjid Al Mu'minin Bekasi.
Gus Ipul mengatakan, kunjungan Teddy ke STPL ini merupakan tindak lanjut setelah Gus Ipul melaporkan tahapan rencana pendirian Sekolah Rakyat ke Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Gus Ipul bersyukur STPL dinilai sudah layak.
Meski begitu, untuk bisa diresmikan, STPL itu masih perlu penambahan sarana dan prasarana lain. "Alhamdulillah menurut beliau (Seskab Teddy), ini sudah sangat layak. Tinggal ada penambahan-penambahan. Jadi dianggap bagus sekali," kata Gus Ipul.
Sekolah Rakyat di STPL Bekasi itu merupakan satu dari 100 Sekolah Rakyat yang tahun ini disiapkan. Setidaknya sudah ada 40 lokasi yang sudah siap di antaranya 38 unit akan didirikan di sentra dan balai milik Kementerian Sosial. Juga ada satu tempat di Universitas Negeri Surabaya.
Sebelumnya, Gus Ipul telah mengunjungi lokasi Sekolah Rakyat yang akan dibuka di Kabupaten Bandung. Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat merupakan langkah awal mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
"Sekolah Rakyat merupakan bentuk Negara dalam memuliakan masyarakat miskin sekaligus memfasilitasi kebangkitan wong cilik untuk mendukung Indonesia Emas 2045," ucap Gus Ipul.
Gus Ipul menuturkan, Sekolah Rakyat dapat memutus mata rantai kemiskinan yang terjadi selama ini. "Salah satu cara untuk menutup transmisi kemiskinan ini adalah melalui Sekolah Rakyat. Orang tua yang hidup dalam kemiskinan dan memiliki pendidikan rendah cenderung memiliki anak yang berpendidikan rendah juga dan itu sebab transmisi kemiskinan yang terjadi selama ini," kata Gus Ipul.
Sekolah Rakyat yang digagas merupakan sekolah berbentuk boarding school/berasrama yang memungkinkan para orang tua murid dapat menjenguk. Sekolah Rakyat terdiri dari jenjang SD hingga SMA yang ditujukan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah itu akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026 di sejumlah tempat yang menggunakan aset Kemensos, Pemda, perguruan tinggi, dan aset pemerintah lainnya. Murid Sekolah Rakyat dapat mengeyam pendidikan di Sekolah Rakyat mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA secara cuma-cuma.
"Tahun ini akan dimulai di sejumlah tempat. Bertujuan untuk membentuk agen perubahan yang akan mengubah taraf hidup keluarganya," ucap Gus Ipul. Ia juga mengatakan sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan juga pemerintah daerah dalan menyukseskan program Sekolah Rakyat tersebut. "Saya mengajak yang punya keinginan bekerja sama dalam mewujudkan sekolah rakyat ini agar dapat kita tindak lanjuti bersama," ucapnya. (M-1)