
SAAT aliran listrik padam yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Bali pada Jumat (2/5/2025) sore, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku langsung memegang kendali koordinasi. Dengan begitu, pemulihan aliran listrik dapat lebih cepat.
“Kalau sejak awal saya tidak langsung ambil alih koordinasi, bisa jadi pemulihan bakal lebih lama. Ini menyangkut kepercayaan masyarakat,” ujar Koster, Sabtu (3/5).
Gangguan yang diduga berasal dari pembangkit dan sistem transmisi itu mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WITA, memengaruhi lebih dari 80% area di Pulau Dewata. Hanya 15 menit setelah menerima laporan awal, Gubernur Koster langsung menggelar rapat darurat secara daring bersama Direktur Utama PLN, jajaran direksi pusat, dan GM PLN UID Bali.
“Saya langsung menghubungi Dirut PLN untuk rapat koordinasi. Fokus utama kami waktu itu adalah percepatan penanganan agar masyarakat tidak terlalu lama terdampak,” ujar Koster.
Upaya itu membuahkan hasil. Menjelang tengah malam, sekitar 90% wilayah Bali sudah kembali terang. Sisanya, terutama di wilayah barat, utara, dan timur Bali pulih secara bertahap hingga Sabtu dini hari. Jelang subuh, PLN mengumumkan aliran listrik di Bali sudah sepenuhnya pulih.
Koster lantas menegaskan pentingnya menjaga operasional fasilitas publik dan infrastruktur vital. “Bandara, rumah sakit, kawasan pariwisata, semuanya kami jaga agar tetap berfungsi. Ini soal pelayanan dan menjaga nama baik Bali di mata dunia,” ucapnya.
PLN dalam rapat itu turut menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas gangguan yang terjadi. Selanjutnya, PT PLN Persero melalui Direktur Distribusi Adi Priyanto kembali memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami krama Bali.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh masyarakat," ujarnya. (X-5)