
KETEGANGAN di Eropa Timur kembali meningkat tajam setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke wilayah Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh lebih dari tiga tahun lalu.
Menanggapi eskalasi tersebut, sejumlah negara anggota NATO, termasuk Polandia, langsung menaikkan tingkat kesiagaan militer pada Minggu (29/6), dengan mengerahkan jet tempur dan sistem pertahanan udara.
Komando Operasional Polandia melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur NATO, termasuk dari Polandia, dikerahkan sebagai tanggapan terhadap gelombang serangan Rusia.
Sistem pertahanan udara dan unit pengintaian juga diaktifkan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran wilayah udara.
“Seluruh sistem pertahanan dan pengawasan kami berada dalam tingkat kesiagaan tertinggi,” ujar pernyataan militer Polandia seperti dilansir CNBC, Senin (30/6).
Setelah ancaman mereda, otoritas menyatakan bahwa operasi NATO telah berakhir.
“Tidak ada rudal atau drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia,” tambahnya.
Serangan terbesar
Kolonel Yuriy Ignat dari Angkatan Udara Ukraina menyebutkan kepada Newsweek bahwa serangan tersebut merupakan yang terbesar sejak Februari 2022, jika dilihat dari jumlah total ancaman yang datang. Ukraina menyatakan bahwa Rusia meluncurkan 477 drone dan umpan serta 60 rudal dari berbagai jenis.
Militer Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 211 drone, sementara ratusan lainnya gagal mencapai sasaran. Pertahanan udara juga mencegat satu rudal balistik jarak pendek, empat rudal jelajah Kalibr, dan 33 rudal Kh-101.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan ini merupakan serangan besar-besaran dengan senjata presisi tinggi berbasis udara, laut dan darat.
Termasuk di dalamnya adalah rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari wilayah Tambov, tenggara Moskow. Menurut Moskow, target utama adalah fasilitas industri militer dan kilang minyak Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa seorang anak terluka dalam serangan yang menghantam kota Smila, Ukraina tengah. Lima orang lainnya juga mengalami luka.
“Mereka menyerang fasilitas energi, infrastruktur, dan area permukiman,” kata Andriy Yermak, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina.
Zelensky menambahkan bahwa Rusia menargetkan segala hal yang menopang kehidupan.
Di wilayah barat Ukraina yang berbatasan dengan Polandia, seperti Lviv dan Volyn, sirene udara berbunyi sepanjang malam.
Meski tidak ada korban jiwa, Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi, mengatakan bahwa serangan besar-besaran terhadap wilayah barat Ukraina sedang berlangsung, dengan sasaran utama infrastruktur vital.
Dekat perbatasan NATO
Intensitas serangan Rusia yang semakin mendekati perbatasan NATO memunculkan kekhawatiran baru.
Walaupun belum terjadi pelanggaran wilayah udara aliansi, insiden ini mengingatkan pada peristiwa sebelumnya ketika rudal dan drone Rusia memasuki wilayah negara anggota seperti Polandia dan Rumania.
Berdasarkan Pasal 5 NATO, serangan terhadap satu negara anggota dapat dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi. Namun hingga kini, pelanggaran oleh rudal atau drone belum dikategorikan sebagai serangan langsung yang memicu respons militer kolektif.
Sebagai langkah preventif, Inggris dan Swedia telah mengirimkan pesawat tempur mereka ke Polandia sejak April untuk menjalankan rotasi patroli udara NATO selama beberapa bulan.
Pilot F-16 gugur
Di tengah gempuran serangan, Ukraina kembali kehilangan salah satu pilot terbaiknya. Letnan Kolonel Maksym Ustimenko gugur saat melakukan intersepsi terhadap beberapa target udara. Presiden Zelensky memerintahkan investigasi menyeluruh atas insiden ini.
“Saya berterima kasih kepada semua yang membela Ukraina,” ucapnya.
Kematian Ustimenko menambah daftar panjang korban dari kalangan penerbang Ukraina. Sejak musim panas lalu, sedikitnya dua pilot F-16 Ukraina lainnya juga dilaporkan gugur.
Zelensky mencatat bahwa serangan besar-besaran ini merupakan bagian dari rangkaian serangan intensif yang berlangsung selama sepekan terakhir, di mana Rusia menembakkan lebih dari 114 rudal, 1.270 drone dan hampir 1.100 bom luncur ke berbagai wilayah Ukraina. (Fer/I-1)